Jakarta, Gatra.com – Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan, tak terkecuali para pekerja seni. Salah satunya dirasakan oleh penyanyi dangdut Juwita Bahar. Pelantun lagu “Buka Digit Joss” tersebut merasa kerja seni yang dilakoninya saat ini terbilang sulit dan tidak mudah untuk memperkenalkan karyanya kepada kalangan produser, kolektor, label maupun production house (PH).
Putri dari Anisa Bahar pun menjajaki hal baru, yakni sebagai influecer dari token Me and Models (MnM). Juwita dalam keterangan tertulis diterima pada Jumat (1/4), menyampaikan, aplikasi ini bisa menjadi mediator para pekerja seni.
“Dengan membuat media aplikasi MnM bisa menjadi fasilitator bagi para kerja seni. Dan yang pasti, MnM sendiri bisa menjadi jembatan bagi idola dan penggemarnya,” kata dia.
Token kripto ini tergolong istimewa karena berbeda dengan genre token artis lainnya yang kebanyakan mengusung metaverse dan games. MnM merupakan sebuah platform media sosial yang memadukan kripto dan NFT di dalamnya sebagai bagian yang tak terpisah.
Sesuai namanya, aplikasi ini fokus untuk menciptakan interaksi antarfans dan idolanya, sesuatu yang mungkin sulit dilakukan di platform media sosial lainnya. MnM membuat penggemar dapat memberikan likes kepada setiap idolanya dan bersamaan dengan itu, ia akan sekaligus secara otomatis mengirimkan MnM coins dan sebuah sapaan.
Bagi sang idola, likes dan MnM coins ini baru akan sah mereka dapatkan jika sapaan dari penggemarnya ini ia balas. Melalui skema seperti ini, Juwita dan teman-teman artis lainnya akan mempunyai motivasi lebih kuat untuk berinteraksi dengan para fans.
“Bukan hanya karena coin-nya tapi juga karena jumlah likes yang akan membawa nuansa pride di kalangan para pekerja seni sepertiku," kata Juwita.
Saat ini, aplikasi MnM sedang dalam masa development dan akan meluncur di sekitar quarter ketiga atau keempat tahun ini. Sebelum aplikasi tersebut diluncurkan, MnM akan terlebih dahulu merilis MnM Coins, yaitu token kripto yang nantinya akan dipakai dalam ekosistem sosial media MnM. Token ini dijadwalkan untuk launching pada 8 April 2022 ini.
"Boleh dibilang MnM adalah wadah bagi para artis untuk menampilkan karya seninya. Jadi tidak hanya sekedar menampilkan foto dan berinteraksi namun juga menambah penghasilan,” katanya.
Sementara itu, Dewi Pratiwi dari manajemen MnM, menyampaikan bahwa siapa pun bisa menjadi talent, menampilkan karyanya di MnM, seperti fotografer, musisi, artis. Aplikasi MnM bisa menjadi media untuk melakukan pertemuan secara daring dan kontinyu antara idola dan penggemarnya
Aplikasi ini berisi foto dan karya-karya seni lainya, dan penggemar bisa memberikan like terhadap karya tersebut. Setiap like yang didapatkan langsung terkonversi menjadi point kripto.
“Ini akan menjadi trend baru, di mana para pencari bakat dan penikmat seni akan mencari talent yang cocok yang sesuai dengan kebutuhan dengan melihat portofolionya,” ujarnya.
Benefit buat talent mereka bisa langsung mengunakan foto dan karya seni dan akan langsung menjadi asset digital yang disebut dengan NFT. Keuntungan buat talent yang memiliki NFT bisa menjualnya dan harganya diserahkan kepada talent.
“Jadi talent bisa menentukan sendiri harga NFT, dan bahkan NFT yang terjual talent masih bisa mendapatkan royaltinya,” kata Dewi.
Sementara itu, CEO PT Algoritma Pesona Indonesia, Ramadhana Rachmat, menyampaikan, aplikasi MnM memiliki keunikan karena menggabungkan tiga hal, yakni NFT, Kripto, dan Media Sosial.
Menurutnya, sosial media saat ini sudah menjadi industri dan berevolusi dari yang sebelumnya fungsinya menjadi jejaring pertemanan, kini sosial media menjadi industri karena di dalamnya ada advertising berbasis influencer.
Sebelum mendevelop MnM, Ramadhana memiliki rekam jejak panjang dalam dunia kripto. Ia juga menjadi founder dari babybali yang merupakan token kripto berbasis perhotelan, seperti Swiss Bel Hotel dan jaringan Hotel Reddorz di seluruh Indonesia.
Fokus bisnis yang dikembangkan oleh Ramadhana dan kawan kawan adalah memadukan kripto asset dengan underlying di sektor riil. “Mengkombinasikan antara investasi di kripto asset dengan sektor riil, kalau di baby bali memadukan kripto asset dengan pariwisata, di MnM memadukan antara asset kripto dengan sosial media,” jelasnya.
Dengan kombinasi ini, mereka mendobrak tren token-token artis yang umumnya berkecimpung di dunia mataverse dan games, ini adalah token artis pertama yang memiliki basic di sosial media.
“Pengabungan ini belum pernah ada, mereka para public figure bisa menggunakan MnM untuk menampilkan foto ataupun karya seni yang nantinya otomatis menjadi NFT dan bisa monetize dengan kripto,” jelasnya.
Pihaknya sangat yakin nantinya platform ini akan menjadi pilihan, karena memiliki fitur-fitur yang sangat menarik buat para artis dan model maupun influencer. Mereka bisa berinteraksi langsung dengan para fansnya dan mendapatkan monetisasi dari NFT yang mereka miliki di aplikasi MnM.