Home Gaya Hidup Mengenal Wayang Othok Obrol Khas Wonosobo yang Kini Sebagai WBTB

Mengenal Wayang Othok Obrol Khas Wonosobo yang Kini Sebagai WBTB

Banyumas, Gatra.com– Tradisi khas Wonosobo, Jawa Tengah, Wayang Othok Obrol ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).

Kepala Bidang Kebudayaan dan Ekraf Disparbud Wonosobo, Ratna Sulistyowati mengatakan penetapan itu dilakukan setelah wayang Otjok Obrol lolos lolos verifikasi kajian WBTB oleh Kemdikbud Ristek Republik Indonesia. Sertifikat WBTB telah diterima pada 23 Maret 2022 lalu.

Dia menjelaskan, seni khas Wonosobo ini berkembang terutama di kawasan Selokromo, Kecamatan Leksono. Wayang Othok Obrol sendiri ditampilkan oleh seorang dalang senior yang pertama, Ki Ganda Wiradipa dari Traji, Parakan, Temanggung.

Menengok sekilas kesenian Wayang Othok Obrol ini, ternyata dimainkan sambil mengobrol atau bersenda gurau. Wayang Othok Obrol membawakan kisah dari Mahabarata dan Ramayana dengan sang lakon seperti Murti Serat, Raja Kengsi, Andhaliretna, atau yang paling populer Semar Supit dan Semar Cukur.

“Nah, pembawaan lakon yang merakyat dan ringan dan bermakna inilah yang sempat membuat Wayang Othok Obrol populer di Wonosobo. Terlebih lagi, biaya operasionalnya yang cukup terjangkau karena hanya membutuhkan satu dalang dan delapan niyaga, tanpa sinden,” ucap dia.

Lakon wayang itu beda dari yang lain, karena tidak diciptakan dengan laku tatah sungging manusia. Wayangnya diwarnai dengan pigmen alami, diantaranya yaitu dari gerusan tulang, biji gendhulak, jelaga, dan lainnya.

Popularitas kesenian Wayang Othok Obrol meredup seiring dengan arus globalisasi dan perkembangan media sosial yang ada. Sebaliknya, Wayang Othok Obrol dinilai terlalu pakem dan tidak mampu menyesuaikan tuntutan zaman, sehingga perlahan kehilangan pasarnya.

Warisan pedalangan yang telah bertahan selama enam generasi ini terancam tidak ada penerusnya dikarenakan dalam menjaga tradisi, calon dalang Othok Obrol harus menghadapi godaan gagrag lain yang lebih populer.

Diketahui, Kabupaten Wonosobo telah mendapatkan sertifikat WBTB yaitu Ruwatan Rambut Gimbal pada Tahun 2016, Hak-hakan pada Tahun 2018, dan Tari Topeng Lengger dan Bundengan pada Tahun 2020.

Fokus 2022, Disparbud Wonosobo juga akan kembali mengajukan pencatatan tiga objek prioritas di antaranya, Wayang Kedu Gagrak Wonosobo, Mie Ongklok, dan Bucu Pendem. Ketiga warisan budaya tak benda itu, merupakan sebuah warisan kearifan lokal yang patut kita banggakan dan lestarikan sebagai wujud kecintaan kita terhadap kesenian nan elok dari Wonosobo untuk Indonesia.

1981