Jakarta, Gatra.com – Penyaluran dana program Kartu Sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) melalui PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia selama 2 pekan telah mencapai 92%.
Pos Indonesia dalam keterangan tertulis diterima pada Kamis (31/3), mendapat tugas menyalurkan dana program Kartu Sembako kepada 18,8 juta KPM dalam waktu 14 hari atau dua pekan.
Atas capaian 92% tersebut, Pos Indonesia melakukan evaluasi di Denpasar, Bali, pada pekan ini. Hasilnya, beberapa kantor Pos dapat menyalurkan dana tersebut mendekati angka 100%, misalnya Kantor Pos cabang Bondowoso mencapai 99,6% untuk alokasi bansos kepada 101.913 KPM.
Executive Manager KC Bondowoso Regional V, Bayu Eko Setiadi, menyampaikan strategi pihaknya sehingga bisa menyalurkan dana Bansos tersebut meski mengalami kekurangan sumber daya manusia (SDM).
“Kami merekrut tambahan personel dari eksternal sekitar 40-50 orang untuk percepatan penyaluran dana program Kartu Sembako. Kami juga berkoordinasi dengan pemda, aparat kepolisian, dinas sosial, perangkat desa, dan kecamatan,” ungkapnya.
Setelah Bondowoso, Kantor Pos Canbang Pamekasan menyalurkan 99,38% dari 112.091 KPM. Executive Manager KC Pamekasan Regional V, Boby Ade Saputra, menyampaikan, pihaknya terlebih dahulu melakukan pendekatan kepada pemda, koordinasi dengan tim keamanan, Polres, Kodim, Koramil, sampai ke desa sebelum menyalurkan Bansos.
“Tips lainnya yang kami terapkan ialah menjaga komunikasi dengan pihak terkait, serta melakukan kontrol ke lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Executive Manager KC Selong, Lombok Timur, Defri Maulana, tak ketinggalan membeberkan pencapaian di wilayahnya, yakni geotagging tercepat selama dua pekan mencapai 85% dan foto rumah KPM.
Sedangkan untuk realisasi penyaluran dana Bansosnya mencapai 92.421 KPM dari target 106.395 KPM, atau 86,87% per 26 Maret 2022. Menurutnya, angka tersebut tak lepas dari kerja sama pihaknya dengan operator desa, kepala lingkungan, RT/RW.
“Strategi kami mendahulukan penyaluran di daerah yang online (terjangkau sinyal). Geotagging dilakukan bersamaan dengan proses pembayaran,” ujarnya.
Defri melanjutkan, capaian tersebut karena pihaknya sudah mengenal pihak desa sehingga memudahkan koordinasi sehingga penyaluran dana. “Juga dukungan dari pusat akan ketersediaan danom dan aplikasi, sehingga memudahkan penyaluran,” ujarnya.
Prestasi geotagging tercepat juga diraih oleh Kantor Pos cabang Kediri. Dari alokasi 151.699 KPM, telah terealisasi 147.627 KPM, atau 97,31% per 26 Maret 2022.
"Kantor Pos cabang Kediri beruntung karena kebetulan tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Pos lain pun sama, yaitu kurangnya dukungan dari eksternal karena ini program baru, berbeda dengan BST,” kata Kusnadi, Executive Manager KC Kediri Regional V.
Menurut dia, pihaknya sangat beruntung karena mengenal baik pihak dinas sosial setempat sehingga mendapatkan dukungan lebih. “Kami dikenalkan dengan koordinator pendamping PKH, koordinator TKSK, maupun petugas kelurahan. Merekalah yang membantu Kantor Pos Kediri,” katanya.
Walau demikian, Kusnadi tak menampik jika dalam proses geo tagging yang dilakukan timnya menemui kendala kondisi geografis. Wilayah Kediri 40% merupakan pegunungan sehingga tak semua wilayah terjangkau sinyal.
“Daerah yang belum ada sinyal belum bisa dilakukan geo tagging dengan bantuan pendamping PKH. Mereka bisa mengakali supaya tetap bisa dilakukan geo tagging, meski di daerah tersebut tidak ada sinyal,” ujarnya.
Untuk diketahui, geo tagging berarti "penanda tempat." Artinya, fungsi ini digunakan untuk menandai di lokasi mana foto diambil. Geo tagging memudahkan untuk melacak dan menemukan informasi mengenai sebuah lokasi. Geotagging dilakukan untuk membantu Kemensos melakukan verifikasi data KPM.
Capaian tersebut tentu saja mendapat apresiasi dari Pos Indonesia. EVP Regional V Pos Indonesia, Kiagus Muhammad Amran, menjelaskan bahwa Kantor Pos diberi arahan menambah personel juru bayar demi memuluskan percepatan pembayaran bansos.
“Kami memahami arahan dari Pak Presiden Jokowi untuk melakukan percepatan penyaluran dana program Kartu Sembako kepada KPM,” katanya.
Kiagus Muhammad Amran menjelaskan, pihaknya bergerak serentak dalam penyaluran dana Bansos ini. Pihaknya berkoordinasi dengan dinas sosial setempat, aparat keamanan (TNI/Polri) supaya pelaksanaan lancar.
“Kami juga menjaga prokes. Kami siapkan jadwal penyaluran 7-10 hari kepada 4,2 juta KPM di wilayah Regional V ditargetkan selesai," ujar Amran
Kantor Pos diperbolehkan merekrut tenaga harian lepas, termasuk mahasiswa, untuk membantu mempercepat penyaluran. Demikian juga untuk membantu proses geo tagging dan memotret rumah KPM setelah selesai menyerahkan dana bansos.
“Personel turun satu-satu ke rumah KPM untuk geo tagging dan memotret rumah KPM. Kendalanya di waktu dan teknologi, butuh smartphone dan ketersediaan sinyal. Kendala lain yang dihadapi yaitu cuaca yang tidak menentu, jadwal kapal tidak setiap hari, dan kondisi jalan belum mulus," katanya.
Sementara itu, SVP Financial Service Sales and Marketing PT Pos Indonesia, Haris, menyampaikan, pihaknya sejak awal optimistis dapat mencapai target penyaluran. Sebab, Pos Indonesia telah memiliki pengalaman sebelumnya dalam menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST).
“Kita lihat target dan ketersediaan SDM. Kalau saat BST 10 ribu tenaga juru bayar untuk 10 ribu KPM, sekarang untuk 18,8 juta KPM kita hanya menambah dua kali lipat SDM. Menambah titik layanan, berkoordinasi dengan pemda dan dinas sosial,” ucap Haris.
Terbukti, Pos Indonesia sukses menyalurkan 92% dana bansos Kartu Sembako di seluruh Indonesia dalam 14 hari. Menurutnya, ini merupakan hasil sebuah orkestrasi yang baik sehingga dapat merealisasikan target.
“Alhamdulillah, 14 hari kita bisa menyalurkan lebih dari 90%. Capaian ini pun diapresiasi oleh pemerintah melalui Menko PMK Muhadjir Effendy yang menyampaikan bahwa pertama kali dalam sejarah bisa menyalurkan bantuan dalam dua minggu [pekan],” ujar Haris.