Home Sumbagsel Kendalikan Inflasi, Stok Kebutuhan Pokok Ramadan Dipenuhi

Kendalikan Inflasi, Stok Kebutuhan Pokok Ramadan Dipenuhi

Palembang,Gatra.com - High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Selatan (Sumsel), memastikan dapat mengendalikan inflasi jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah (H) atau di semester pertama 2022. Kegiatan yang berlangsung di Hotel The Zuri Palembang, Rabu, (30/3).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumsel, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa hingga Februari 2022 perkembangan inflasi Provinsi Sumsel tetap terjaga yaitu tercatat sebesar -0,01% (mtm), 0,92% (ytd), dan 2,41% (yoy). Inflasi dapat dikendalikan melalui strategi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

"Beberapa inovasi yang dapat dilakukan untuk mendukung pengendalian inflasi antara lain, dengan mendukung implementasi kerja sama antar daerah. Serta, dengan mendorong pemanfaatan digital farming," ujarnya. Dikatakan, kegiatan yang berlangsung sebagai bentuk penguatan sinergi dan koordinasi menjadi salah satu strategi penting dalam mendukung pengendalian inflasi di daerah.

Sambungnya, dalam mendukung kemandirian produksi komoditas pangan seperti cabai merah dan bawang merah, BI bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sumatera Selatan. "Kerjasama tersebut sejak akhir 2021, telah mendukung implementasi digital farming untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian, mengatasi permasalahan gagal panen, ketergantungan pada musim/cuaca serta kelengkapan data/informasi terkait komoditas," jelasnya.

Pada kegiatan tersebut, masing-masing anggota TPID menyampaikan berbagai langkah pengendalian inflasi jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H. Dari sisi ketersediaan pasokan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, maupun Perum Bulog Divre Sumsel Babel menyampaikan, bahwa suplai komoditas pangan dan bahan pokok penting yang ada di wilayah Sumsel dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk pada periode HBKN. 

Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel, Eko Hari Kuncahyo menyampaikan bahwa berbagai komoditas yang dikelola oleh Bulog seperti beras, minyak goreng, dan tepung terigu tersedia dalam jumlah yang cukup. "Bahkan untuk stok beras dapat memenuhi kebutuhan 6-12 bulan ke depan," katanya. 

Wakil Gubernur Sumsel, H Mawardi Yahya dalam arahannya mengimbau, kepada seluruh masyarakat agar dapat berbelanja bijak dan melakukan konsumsi secara wajar atau tidak berlebihan pada periode HBKN ini. Dia juga menyampaikan, masyarakat tidak perlu khawatir mengingat pemerintah daerah akan senantiasa hadir dan berkoordinasi guna memastikan ketersediaan pasokan komoditas pokok selama HBKN.

"Ke depan, TPID Provinsi Sumsel dan seluruh TPID kabupaten/kota serta Satgas Pangan, akan terus bersinergi dalam mengendalikan inflasi dengan strategi 4K," katanya.

Sementara, Dr Ferry Irawan SE MSE Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kemenko RI, yang menjadi pembicara dalam capacity building TPID menyampaikan bahwa secara historis komoditas pangan kerap menjadi penyumbang inflasi pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri. 

Untuk itu, diharapkan TPID dapat menjalankan berbagai upaya pengendalian inflasi jelang HBKN antara lain dengan mengintensifkan pemantauan pergerakan harga secara harian, memastikan ketersediaan stok berkoordinasi dengan satgas pangan. "Dan melakukan sinergi komunikasi kebijakan antar pemangku kepentingan guna mengelola ekspektasi masyarakat," jelasnya.

Beberapa langkah yang akan dilaksanakan TPID guna menjaga inflasi ke depannya antara lain:

1. upaya mendorong Ketersediaan Pasokan dengan akselerasi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan dan menyegerakan pemenuhan pasokan melalui implementasi KAD yang sudah terjalin atau platform digital;

2. Mendorong Keterjangkauan Harga dengan pemantauan harga secara rutin di pasar serta pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah;

3. Mendukung Kelancaran Distribusi dengan memastikan kelancaran lalu lintas logistik pangan bahan pokok; serta

4. Melaksanakan Komunikasi yang efektif dengan menyampaikan informasi ketersediaan stok komoditas pokok dan himbauan belanja bijak kepada masyarakat.

 

Reporter: Bubun Kurniadi

86