Jakarta, Gatra.com – Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri, Irjen Pol Helmy Santika, mengatakan, pihaknya melakukan rapat koordinasi (Rakor) internal untuk mengevaluasi stok dan harga pangan menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri 1443 Hijriah atau 2022 Masehi.
Dalam Rakor pada Rabu (30/3), tersebut Helmy mengatakan, ketersediaan atau stok barang kebutuhan pokok masyarakat jelang Ramadan dan Idulfitri masih terbilang mencukupi atau aman.
Helmy dalam Rakor yang dihadiri oleh Satgas Pangan Pusat dan Kasatgas Daerah dari seluruh Indonesia tersebut mengatakan, kondisi tersebut berdasarkan hasil monitoring serta paparan dan data yang dihimpun dari kementerian terkait.
“Adapun beberapa komoditas yang menjadi hotspot selain minyak goreng, yaitu gula, daging sapi, dan kedelai karena pemenuhannya bergantung pada impor dan harga dipengaruhi oleh perkembangan global,” ujarnya.
Sedangkan untuk bahan pangan komoditas lokal seperti cabai dan bawang merah, lanjut jenderal bintang dua Polri yang juga menjabat staf ahli Kapolri Bidang Manajemen tersebut, persediaan atau stoknya masih aman.
Helmy mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi melalui realisasi importasi gula, daging sapi, dan kedelai untuk pemenuhan ketersediaan di dalam negeri.
Menurut Helmy, pihaknya akan terus melakukan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi dengan seluruh pihak terkait untuk mendisksikan persoalan yang mucul dan mencari solusinya.
Selain itu, kata Helmy, Satgas Pangan Polri juga akan menindaklanjuti berbagai informasi soal adanya dugaan pihak-pihak yang berlaku lancung terkait pangan untuk meraup keuntung yang tidak wajar. Satgas Pangan Polri akan menangani laporan yang masuk secara objektif, prosedural, profesional, dan transparan.
Dalam kesempatan tersebut, Helmy secara khusus memberikan beberapa arahan untuk menjadi fokus Satgas Pangan Pori, baik di pusat dan seluruh daerah. Pertama, soal minyak goreng. Satgas Polri harus mendukung upaya stabilisasi yang tengah dilakukan pemerintah. Dukungan tersebut melalui langkah nyata, yakni melakukan pengawasan dan pendistribusian pangan agar berjalan lancar.
Kedua, terkait komoditas lain menjelang Ramadan dan Idulfitri, Satgas Pangan Pusat dan Daerah agar melakukan pengecekan langsung on the spot di sentra-sentra pangan, seperti Brebes, Magelang, Temanggung, dan lain-lain.
“Kunjungi petani, pedagang sampai ke pasar untuk bisa berkomunikasi dengan baik, serap apa yang menjadi permasalahan,” katanya.
Ketiga, lanjut mantan Dittipideksus Bareskrim Polri ini, harus optimistis stok ketersediaan, distribusi, dan harga pangan menjelang bulan Ramadan hingga Idulfitri tahun ini stabil melalui kerja keras dan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan.
Keempat, Helmy mengungkapkan, sejak menjabat Kasatgas Pangan banyak suka duka dalam upaya mendukung pemerintah untuk mewujudkan pangan aman.
“Alhamdulillah selama 2019, 2020, dan 2021 secara umum, pangan aman, termasuk saat perayaan hari besar keagamaan nasional,” ucapnya.
Helmy bergabung di Satgas Pangan sejak menjabat Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Wadirtipideksus) Bareskrim pada 2018, kemudian pada 2020 sebagai Kasatgas Pangan setelah menjabat Dirtipideksus.
Rakor tersebut dilanjutkan dengan penyerahan tugas dan tanggung jawab Kasatgas Pangan Kepada Dirtipideksus Brigjen Whisnu Hermawan, yang sejak 2019 dirangkap oleh Dirtipideksus Bareskrim.
“Mari kita memberikan dukungan penuh kepada Dirtipideksus selaku Kasatgas Pangan untuk dapat mewujudkan pangan aman 2022,” ujarnya.