Karanganyar, Gatra.com - Infeksi Covid-19 bukan satu-satunya penyebab kematian ibu saat persalinan. Pencegahan sejak dini diperlukan melalui perencanaan persalinan tepat dan terarah.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Purwati usai membuka peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil di UPT Puskesmas Karanganyar Kota, Rabu (30/3). Diakuinya, meski angka kematian ibu di tahun 2019 tinggi, namun lebih banyak dipicu kurangnya perencanaan jelang persalinan. Pemeriksaan juga kurang terkontrol.

“Ada peningkatan kasus cukup tinggi dari tahun 2020 ke tahun 2021,” katanya kepada wartawan.

Di tahun 2020, angka kematian ibu mencapai delapan kasus. Sedangkan tahun 2021 bertambah menjadi 19 kasus. Dari jumlah itu, ibu meninggal dunia terinveksi Covid-19 sebanyak 15 kasus lalu empat lainnya karena perdarahan dan komplikasi. Angka kematian ibu mengalami kenaikan sejak tahun 2019 sebanyak enam kasus.

Ia kembali mengingatkan pentingnya ibu hamil memeriksakan kondisinya secara rutin ke bidan puskesmas atau dokter kandungan. Panduan selama kehamilan tersedia di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

“Buku ini panduan penting. Jangan hanya dibawa saat kontrol saja. Tapi dibaca. Apa yang harus dilakukan jika muncul kondisi tertentu, ada semua di situ,” ujarnya.

Termasuk perencanaan persalinan meliputi siapa yang mengantar, sumber anggaran dan kemana akan bersalin. Sedangkan dari tim medis juga berkoordinasi penanganan persalinan tiap kasus.

“Kami membentuk WAG koordinasi puskesmas, dokter penanggungjawab PONED dan dokter obgyn. Siapa saja yang dirujuk, langsung diinformasikan ke grup itu. Dibahas tentang kasusnya bagaimana dan kesiapan penanganan. Ini sebagai tindak lanjut tingginya kasus kematian ibu di tahun 2021,” katanya.

Ia juga menganjurkan ibu hamil divaksin Covid-19. Pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil ini menggunakan tiga jenis vaksin yaitu vaksin Covid-19 platform mRNA Pfizer dan Moderna serta vaksin platform inactivated virus Sinovac sesuai ketersediaan. Pemberian dosis pertama vaksinasi dimulai pada trimester kedua kehamilan dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin.

“Vaksin ke ibu hamil dengan skrining. Terutama memperhatikan kondisi kesehatannya,” imbuhnya.