Banyumas, Gatra.com - Sikap Indonesia yang tetap mengundang seluruh anggota G20 termasuk Rusia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dinilai sudah tepat sebagai bagian dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
Wakil Ketua Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia, Agus Haryanto menilai dalam posisi sebagai Presidensi G20, Indonesia memiliki posisi trategis untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan global. Salah satunya adalah perdamaian dunia.
“Sikap Indonesia yang tetap akan mengundang Rusia sebagai anggota G20 untuk menghadiri pertemuan KTT G20 menurut saya itu sudah tepat, sebagai bagian dari politik luar negeri bebas dan aktif kita,” kata Agus yang juga akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dalam keterangannya, dikutip Rabu (30/3).
Ia juga menilai, sikap Indonesia terhadap konflik ini sudah jelas dan telah dikemukakan dalam sidang Dewan Keamanan PBB, bahwa Indonesia mendorong penyelesaian konflik tanpa pelibatan senjata. Indonesia juga mendorong resolusi untuk meredakan tensi konflik sekaligus mendorong aksi kemanusiaan di Ukraina dan sekitarnya.
“Terkait dengan isu, apakah Indonesia tidak menentang penjajahan, saya kira itu sudah dituangkan dalam forum Dewan Keamanan PBB. Sikap Indonesia sudah jelas di sana. Sudah disampaikan juga, bahwa Indonesia menentang adanya penggunaan senjata,” ucap Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fisip Unsoed ini.
Agus menambahkan, Indonesia harus menjaga agar tensi konflik tidak naik. Perihal ini, dia menilai Indonesia berpotensi menjadi negara yang bisa meredakan konflik dan memiliki pengalaman menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina.
“Juga Indonesia termasuk dalam kelompok negara yang tidak menginginkan jatuhnya korban di dalam konflik ini,” kata Agus Haryanto.
Diketahui, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah menyatakan akan bersikap secara netral dan tidak memihak dalam penyelanggaraan KTT G20 yang nantinya akan dihadiri atau tidak oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Presidensi G20 Indonesia bersifat imparsial dan netral. Sesuai dengan presidensi sebelumnya, adalah untuk mengundang semua anggota G20.