Lombok Barat, Gatra.com - First Meeting Digital Economy Working Group (DEWG) mengangkat tiga Isu prioritas yaitu Connectivity and Post Covid-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy dan Cross-Border Data Flow and Data Free Flow with Trust.
“Ketiga isu prioritas tersebut adalah isu besar di digital space. Diharapkan diskusi ini akan maju setahap dan diskusi berikutnya dilanjutkan kembali di Jogja," kata Menteri Kominfo Republik Indonesia, Johnny G. Plate dalam keterangan persnya di Lombok Barat, Selasa (29/3).
Dikatakan, pertemuan G20 merupakan perpaduan antara negara-negara industri G7 dan negara-negara yang ekonominya besar. "Kita Indonesia diharapkan menjadi jembatan bagi kepentingan bangsa-bangsa atau negara negara yang sedang berkembang," ujarnya.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum menunjukkan kepemimpinan strategis Indonesia dalam menentukan arah desain kebijakan pemulihan ekonomi global, terutama pasca pandemi Covid-19.
“Pemilihan tema Recover Together Recover Stronger menjadi relevan untuk menjawab tantangan global saat ini. Kita ingin pulih dan bangkit bersama dan kita ingin pulih dalam posisi yang lebih kuat,” imbuhnnya.
Ia menambahkan, para menteri ekonomi digital dan para pemimpin G20 telah mengakui digitalisasi merupakan pendorong bagi kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Oleh karena itu, pada tahun 2017 dibentuk Gugus Tugas Ekonomi Digital atau Digital Economy Task Force (DETF).
“Melalui DETF, inisiatif dan pengembangan kerja sama ekonomi digital lebih intensif dibahas melalui diskusi dan konsultasi dengan engagement group (EG) G20 dan pemangku kepentingan lain," jelasnya.
Pada tahun 2021 DETF bertransformasi menjadi Digital Economy Working Group (DEWG) mencerminkan realitas di mana perangkat digital memungkinkan percepatan pertumbuhan sosial ekonomi dan ekonomi yang lebih inklusif.
"Presidensi G20 tahun ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong legacy melalui kesepakatan-kesepakatan di meja perundingan G20 dari Indonesia untuk dunia," ucap Johnny.
Sekjen Kemenkominfo, Mira Tayyiba sekaligus pengampu DEWG G20 mengatakan, agenda DEWG untuk mewujudkan transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
“Melalui pemanfaatan teknologi digital Indonesia dan dunia dapat pulih bersama, bangkit lebih tangguh,” tandas Mira.
Menurutnya, DEWG G20 menjadi batu loncatan dalam transformasi digital di Indonesia. Forum itu diyakini sejalan dengan tujuan Indonesia dalam melakukan transformasi digital. Oleh karena itu, pembahasan dalam DEWG diharapkan dapat mencapai pemahaman bersama mengenai lingkungan digital yang aman, terlindungi, dan terhubung, sekaligus memitigasi tantangan dan risiko digitalisasi.