Home Hukum Pemuda di Pati Dipaksa Ngaku Maling, Kalau Tidak Ditembak

Pemuda di Pati Dipaksa Ngaku Maling, Kalau Tidak Ditembak

Pati, Gatra.com - Seorang pemuda asal Desa Angkatan Kidul, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dipaksa mengaku sebagai pencuri oleh seorang oknum pejabat desa. Mirisnya, tuduhan tersebut belum terbukti sehingga membuat Muhammad Imron (20) merasa tercemar akibat tuduhan tersebut.

“Saya hendak pulang dari tongkrongan, tiba-tiba di jalan saya dicegat dan dibawa ke sawah oleh perangkat desa. Saya di sana diinterogasi mengenai pencurian Rp25 juta. Oleh T saya dipaksa untuk mengakui tindakan yang tidak saya lakukan,” kata Imron selepas mengadu ke Mapolres Pati pada Selasa (29/3).

Melihat Imron yang terus bungkam dan enggan mengakui tuduhan itu, T semakin beringas. Malahan, Imron diancam akan ditembak dengan senjata api apabila tetap kukuh pada pendiriannya.

“Dia mengancam saya, sambil merogoh saku dia bicara dalam Bahasa Jawa, kalau tidak mau mengaku aku tembak kepala dan kakimu,” tuturnya.

Imron yang merasa terintimidasi, akhirnya terpaksa mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya itu. Tak lama setelah pengakuan palsu Imron, F yang juga pejabat desa datang dan langsung merekam pengakuan itu dengan telepon genggamnya.

“Saya dipaksa mengaku melakukan pencurian. Saya melihat pistol yang ada di sakunya itu. Saya takut, akhirnya mengaku. Kemudian mengulangi perkataan mengaku dengan direkam,” jelasnya.

Kuasa Hukum Imron, Esera Gulo meminta agar nama Imron dibersihkan dari persoalan itu. Karena kabar Imron telah mencuri uang sudah tersebar di desanya. Selain itu, pihaknya melaporkan hal ini kepada Polres Pati untuk ditindaklanjuti.

Kasat Reskrim Polres Pati, AKP Ghala Rimba Doa Sirrang mengaku telah menerima laporan tersebut. Sementara soal aduan penyalahan SOP, pihaknya akan mengklarifikasi kepada para anggota dan berkoordinasi dengan Propam.

“Kami menerima aduan dari masyarakat kalau ada maling ketangkap. Oleh sebab itu, anggota kami ke TKP untuk mengamankan Imron agar tak diamuk massa. Selain itu meminta kejelasan dari korban. Tetap kami proses dan klarifikasi persoalan itu. Tetap kami klarifikasi kepada teman-teman. Jika ada pelanggaran SOP, akan kami tindak,” bebernya.

9042