Jakarta, Gatra.com- Thomas Djamaluddin, ahli astronomi dan pakar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa puasa kemungkinan dimulai pada tanggal 3 April karena bulan sabit pertama tidak mungkin teramati pada 2 April 2022. Prediksi Prof. Thomas ini dikuatkan dengan berbagai laman, misalnya moongiant.com.
Situs moongiant.com menunjukkan bahwa pada 1 April terjadi ijtimak (bulan mati). Sedangkan 2 April baru terjadi bulan sabit pertama (waxing cresent). Waxing Crescent adalah fase pertama bulan sabit setelah bulan baru. Selama fase ini bulan dapat dilihat di langit barat setelah matahari terbenam.
Waxing Crescent pada 2 April memiliki iluminasi 2%. Ini adalah persentase Bulan yang diterangi oleh Matahari. Pencahayaan terus berubah dan dapat bervariasi hingga 10% sehari. Maka puasa dimulai pada tanggal 3 April sesuai prediksi BRIN.
Bagaimana dengan Muhammadiyah yang menyatakan bahwa puasa pertama pada tanggal 2 April 2022? Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal, yakni Matahari terbenam lebih dahulu daripada Bulan walaupun hanya berjarak satu menit atau kurang. Ide ini berasal dari pakar falak Muhammadiyah Wardan Diponingrat yang tidak hanya dipahami berdasarkan pada QS. Yasin ayat 39-40, melainkan juga menggunakan perangkat lain seperti hadis dan konsep fikih lainnya serta dibantu ilmu astronomi.
Buku Pedoman Hisab Muhammadiyah menjelaskan bahwa dengan hisab hakiki kriteria wujudul hilal, bulan kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 berjalan saat matahari terbenam terpenuhi tiga syarat secara kumulatif.
1. Telah terjadi ijtimak.
2. Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam.
3. Pada saat matahari terbenam Bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk.
Apabila salah satu dari kriteria tersebut tidak dipenuhi, maka bulan berjalan digenapkan tiga puluh hari dan bulan baru dimulai lusa.
Laman moongiant.com juga menjelaskan bahwa pada ijtimak terjadi pada 1 April 2022. Laman timeanddate.com menjelaskan bulan terbenam pada pukul 18.08 WIB dan Matahari tenggelam 17.57 WIB. Jadi Matahari tenggelam lebih cepat 11 menit daripada Bulan. Juga terjadi bulan sabit sebesar 0,1%. Maka puasa dimulai pada tanggal 2 April seperti prediksi Muhammadiyah juga benar.