Jakarta, Gatra.com – Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Adi Setianto, dan sejumlah pejabat Bank BTN mengunjungi Perumahan Subsidi Bukit Cinanjung Permai yang dibangun oleh pengembang PT Istana Karya Propertindo (IKP).
Direktur Utama (Dirut) PT IKP, Pradana Indraputra, Senin (28/3), menyampaikan terima kasih atas kunjungan pihak BP Tapera dan para pejabat Bank BTN. Menurutnya, rumah bersubsidi memiliki dampak sangat signifikan bagi perekonomian masyarakat lokal.
Dampak ekonominya sangat luas karena bukan hanya memudahkan masyarakat yang ingin mempunyai rumah tetapi pemasukannya tidak mencukupi. Kehadiran perumahan bersubsidi juga mendorong perputaran ekonomi masyarakat lokal.
“Dengan adanya perumahan ini, geliat ekonomi, seperti warung dan toko di sekitar sini juga turut merasakan dampaknya,” kata dia.
Adapun BP Tapera dibentuk berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 4 Tahun 2016 menggantikan Bapertarum yang didirikan pada tahun 1993.? BP Tapera bertugas mengelola Tabungan Perumahan Rakyat.
BP Tapera bertanggung jawab kepada Komite Tapera yang beranggotakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri Keuangan (Mekeu), Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta unsur profesional yang memahami perumahan dan permukiman.
Direktur Marketing PT IKP, Haka Junus, menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pengembangan dengan membangun 2.100 unit di dua lokasi. Sedangkan untuk target proyek pertama adalah 500u unit.
“Total konsumen booking berjumlah 490 orang sedangkan rumah terbangun kurang lebih 250 unit,” katanya.
Menurutnya, tingginya jumlah konsumen yang memesan rumah di Bukit Cinanjung Permai, itu merupakan suatu kepercayaan besar terhadap kualitas perumahan yang tengah dibangun pihaknya.
“Kan bisa dilihat, kalau perumahan kami izinnya tidak jelas atau kualitasnya buruk mana mungkin Surveyor Indonesia mengapresiasi, BP Tapera mengapresiasi,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, mana mungkin berbagai bank, seperti Bank BTN, Bank BNI, Bank BJB Syariah mau melakukan kerja sama untuk pembiayaan kepemilikan rumah subsidi tersebut.
“Bahkan kami diundang untuk PKS massal dengan Bank BJB tempo hari. Artinya, memang perumahan kami aman dan jelas,” katanya.
Sementara itu, Direktur Teknis PT IKP, Imanudin Abdesina, menyampaikan, program rumah bersubsidi merupakan bentuk hadirnya pemerintah dalam membantu masyarakat untuk memiliki rumah serta meningkatkan kesejahteraan.
“Kami pun dari sektor swasta merasa sangat berteri makasih atas program ini karena memiliki dampak multiplier effect yang sangat luas,” ujarnya.
Menurutnya, program rumah besubsidi ini juga memutar perekonomian, karena melibatkan berbagai pihak, di antaranya kontraktor, argen marketing, dan lain-lain.
“Alhamdulillah bisnis kecil kami dapat memberikan manfaat dengan menciptakan ekosistem lapangan kerja untuk ratusan orang,” katanya.
Direktur Operasional PT IKP, Ivan Pratomo, menambahkan, untuk rata-rata range cicilan konsumen rumah subsidi di Bukit Cinanjung Permai relatif ringan, yakni berkisar antara Rp900 ribu hingga Rp1 jutaan per unitnya.
“Untuk DP di kami juga ringan sekali, bisa dikontek marketing kami untuk informasi lebih lanjut,” ujar.
Adapun para pejabat Bank BTN yang turut hadir meninjau Perumahan Subsidi Bukit Cinanjung Permai, Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, yakni Head of Business and Sales Management Bank BTN, Meidia Tirta Adiguna; Branch Manager Bank BTN KC Cimahi, Yuyun Rahayu; dan Branch Manager Bank BTN KC Bandung Timur, Bagus Hendri Setiawan.