Home Gaya Hidup Ratusan Penganut Kejawen Gelar Ritual Perlu Rikat Akhir Jelang Ramadan

Ratusan Penganut Kejawen Gelar Ritual Perlu Rikat Akhir Jelang Ramadan

Banyumas, Gatra.com – Ratusan penganut Kejawen dan pelestari adat di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menggelar ritual Rikat perlu akhir di Panembahan Banokeling, Senin (28/3).

Secara singkat, Rikat perlu akhir adalah prosesi adat paling akhir menjelang bulan Puasa atau Ramadan.

Juru Bicara Komunitas Adat Banokeling, Sumitro mengatakan, sekitar 200 orang mengikuti prosesi ini. Pada Senin pagi, anak putu membersihkan areal makam di Panembahan Banokeling. Selanjutnya, anak putu melakukan doa di makam panembahan dan selesai pada Senin lewat tengah hari.

“Terakhir ini, Senin, itu kan semuanya masyarakat sini ziarah ke Makam Banokeling, yang disebut adalah rikat perlu akhir,” kata Sumitro.

Sebelumnya, pada Kamis hingga Jumat seribuan anak putu dari berbagai daerah menggelar ritual Punggahan di Panembahan Banokeling, Pekuncen, Banyumas. Mereka datang dari Cilacap, Banyumas, dan sejumlah wilayah lain.

“Pada saat puncak punggahan itu kan Jumat, pada ziarah,” ujarnya.

Kemudian, pada Sabtu anak putu berziarah atau bekten ke leluhur masing-masing. Pada Minggu, seluruh desa menggelar prose Nyadran dan pada Senin ini ditutup dengan prosesi Perlu rikat akhir.

“Orang sini, termasuknya, hari Sabtu kemarin, itu ziarah ke leluhurnya masing-masing. Nyadrannya, pada hari Minggunya. Satu desa itu nyadran semuanya,” jelasnya.

Sumitro menambahkan, prosesi Perlu rikat akhir sekaligus adalah resik-resik makam dan kompleks pasemuan (rumah ibadah). Pasalnya, sebelumnya pada Kamis dan Jumat kompleks ini menjadi tempat berkumpul ribuan anak putu.

Bersih-bersih makam ini sekaligus sebagai simbol anak putu untuk berusaha membersihkan diri, menjelang bulan Puasa.

8615