Tegal, Gatra.com - Stok minyak goreng curah di pasar tradisional di Kota Tegal, Jawa Tengah kosong sejak beberapa pekan terakhir. Kelangkaan itu terjadi sejak pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Pagi Kota Tegal, Taufik (50) mengungkapkan, stok minyak goreng curah kosong karena tidak ada pasokan dari distributor.
"Stok kosong sudah tiga minggu dari sekarang. Di pedagang-pedagang lain juga kosong," ungkap Taufik, Senin (28/3) siang.
Minyak goreng curah yang dijual Taufik biasanya dipasok dari distributor di Slawi, Kabupaten Tegal. Pasokan minyak goreng curah juga ada yang berasal dari salah satu distributor di Kota Tegal, yaitu PT SGT.
"Kalau yang ngambil dari Slawi, sudah tiga minggu kosong. Kalau dari SGT kira-kira satu minggu kosong. Saya tidak langganan dari SGT," ujarnya.
Taufik biasanya mendapat pasokan minyak goreng curah dari distributor sebanyak 15 jeriken kapasitas 15 kilogram. Pengiriman dilakukan dua kali dalam satu pekan.
"Waktu minyak goreng kemasan langka, yang curah stoknya ada, pengiriman lancar. Seminggu dua kali. Sekarang sejak harga yang kemasan naik, curah menghilang. Tiga minggu ini kosong," ucapnya.
Menurut Taufik, selain membuat pasokan tak lagi lancar, mahalnya harga minyak goreng kemasan juga membuat pembeli lebih memilih minyak goreng curah karena harganya relatif lebih murah kendati sama-sama naik.
"Sekarang pembeli kalau nggak ada curah ya terpaksa ngambil yang kemasan. Yang pertama dicari curah dulu," imbuh.
Taufik mengaku terakhir kali menjual minyak goreng dengan harga Rp16 ribu per kilogram saat stoknya masih ada. Sedangkan harga minyak goreng kemasan Rp24 ribu per liter.
"Sekarang kurang tahu harganya kalau yang curah. Saya belum tanya-tanya (pedagang lain), jadi nggak tahu harga sekarang," tukasnya.