Washington DC, Gatra.com - Setelah diklarifikasi oleh bawahannya termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Presiden Amerika Serikat Joe Biden akhirnya meralat sendiri omongannya mengenai pergantian rezim di Rusia.
Saat melakukan lawatan di Warsawa, Polandia, Biden tak hanya menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin sebagai seorang tukang jagal, tapi juga menyebut keperluan adanya pergantian rezim di Rusia. “Demi Tuhan, orang ini (Putin) sudah tak layak di kekuasaan,” ujarnya saat berpidato di Warsawa.
Pernyataan Biden ini langsung diklarifikasi oleh Dubes Amerika Serikat untuk NATO, Julianne Smith dan juga oleh Menlu Blinken di Jerusalem.
“Mungkin pernyataan itu keluar dari Presiden Biden murni karena reaksi manusiawi atas apa yang ia dengar saat itu, namun pemerintah Amerika Serikat tidak punya kebijakan atas pergantian rezim di Rusia. Titik,” tegas Julianne, seperti dikutip dari Reuters.
Hari Minggu (27/03) kemarin, ditanya kembali oleh seorang reporter di Washington mengenai pernyataannya tentang pergantian rezim di rusia, Biden hanya menjawab singkat, “Tidak.”
Senator James Risch, seorang senator terkemuka dari Republikan yang menjadi anggota Komite Hubungan Luar Negeri di Senat Amerika Serikat, menyebutkan bahwa pidato Biden di Warsawa sebagai sebuah kesalahan yang “mengerikan” dan meminta Presiden untuk ke depannya selalu berbicara sesuai dengan naskah pidato yang telah disiapkan.
“Sebagian besar orang yang tidak berkecimpung di dunia diplomasi, tidak akan menyadari bahwa 9 kata yang diucapkan Biden (Demi Tuhan, orang ini sudah tidak layak di kekuasaan) bisa menyebabkan kekacauan dan masalah besar,” katanya.