Pekanbaru, Gatra.com - Gabungan Pengusaha Kelapa sawit Indonesia (GAPKI) Riau mengaku tidak serta merta menolak hasil uji rendemen yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan di Riau.
Tapi penolakan itu justru berdasarkan kondisi eksisting di lapangan. "Di Riau itu banyak tanaman Dura. Tapi dalam uji sampel, Dura tidak dimasukkan meski dalam proses pengujian, ditemukan Dura," kata Sekretaris Eksekutif GAPKI Riau, Marianto kepada Gatra.com, kemarin.
Lantaran prosesnya seperti itu, maka otomatis hasil uji rendemen yang dilakukan PPKS di Riau kata lelaki 58 tahun ini, semuanya pure hasil uji Tenera. Maka wajar hasil uji rendemennya tinggi.
Sementara di lapangan, tanaman Dura banyak, mencapai 30 persen. "Kalau Dura tak dimasukkan dalam uji rendemen, berarti Tandan Buah Sawit (TBS) masyarakat yang jenis Dura tidak diterima di PKS. Itu enggak mungkin, kasihan petaninya," ujar ayah tiga anak ini.
Sebenarnya kata Marianto, sebelum rapat Jumat (25/3) lalu itu digelar, Dinas Perkebunan Riau dan semua perusahaan, termasuk GAPKI, sudah juga menggelar rapat melalui zoom. Pembina GAPKI Riau, Wisnu Oryza Suharto dan Plt Ketua GAPKI Riau, Lichwan Hartono, sudah memberitahu tentang keberatan GAPKI itu.
Baca juga: Cekcok Lagi di Disbun Riau
"Dari pertama ambil sampel, PTPN V dan Sinar Mas sudah mengingatkan agar sampel yang diambil itu jangan cuma Tenera. Tapi PPKS bilang memang yang mereka uji hanya Tenera. Lalu nasib Dura, gimana dong? Itu masalah pertama," ujar Marianto.
Lantas persoalan kedua, sampel yang diambil oleh PPKS Medan menurut para peneliti perusahaan anggota GAPKI --- semua perusahaan punya periset --- masih kurang. Dan itu sudah disampaikan kepada PPKS, tapi PPKS bilang, sampel segitu sudah cukup.
"Terus enggak enggak ada kajian rendemen batas atas dan batas bawah. Pertimbangannya apa? Membuat yang kayak begitu kita kok enggak diajak," katanya.
Setelah PPKS mengambil sampel dan mengujinya, sebelum disampaikan ke publik, mestinya PPKS diskusi dulu ke GAPKI. "Ini lho hasilnya, apa yang musti kita lakukan. Mestinya begitu, ini kan enggak, langsung umumkan saja," ujarnya.
Nah, oleh semua paparan di ataslah kata Marianto makanya GAPKI kemudian menyimpulkan agar uji rendemen itu diulangi. Kalau enggak mau mengulangi, pakai saja dulu rendemen yang lama.
"Kalau tetap mau pakai rendemen yang baru itu, silahkan. Tapi GAPKI tidak jadi anggota tim penetapan harga lagi. Terus terang, kami enggak punya tendensi apapun, kita hanya bicara kondisi lapangan dan kepentingan bersama," tegasnya.
Abdul Aziz