Moskow, Gatra.com- Tentara Rusia pada Jumat memperbarui kerugiannya di Ukraina menjadi 1.351 tentara, sambil mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi lebih dari 400.000 warga sipil dan mengutuk pasokan senjata Barat ke Kyiv. Demikian AFP, 25/03.
Pada briefing Moskow, pejabat militer senior memberikan pembaruan pertama tentang kematian Rusia dalam beberapa minggu, menambahkan bahwa 3.825 tentara telah terluka.
Seorang pejabat senior kementerian pertahanan, Mikhail Mizintsev, mengatakan 419.736 warga sipil telah dievakuasi ke Rusia dari wilayah Donetsk dan Lugansk timur yang separatis, serta seluruh Ukraina.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 88.000 adalah anak-anak, tambahnya, sementara 9.000 adalah orang asing. "Rusia akan terus membuka dan menyediakan koridor kemanusiaan ke segala arah," kata Mizintsev.
Seorang perwakilan senior Staf Umum, Sergei Rudskoi, mengatakan: "Kami menganggap kesalahan besar pasokan senjata ke Kyiv oleh negara-negara Barat.
"Ini memperpanjang konflik, meningkatkan jumlah korban dan tidak akan dapat mempengaruhi hasil operasi," tambah Rudskoi.
"Tujuan sebenarnya dari pasokan semacam itu bukan untuk mendukung Ukraina, tetapi untuk menyeretnya ke dalam konflik militer yang berkepanjangan," katanya.
"Beberapa anggota NATO menyarankan untuk menutup langit. Angkatan bersenjata Rusia akan bereaksi," tambahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali meminta NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di negaranya.
Rudskoi mengatakan bahwa Rusia sedang melakukan operasi "di seluruh wilayah Ukraina". Dia mengklaim bahwa Ukraina telah kehilangan 14.000 tentara sementara 16.000 terluka.