Jakarta, Gatra.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah secara resmi menyatakan bahwa pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang dalam invasi ke Ukraina. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken. “Hari ini saya mengumumkan bahwa berdasarkan informasi yang ada saat ini, Pemerintah Amerika Serikat menyatakan pasukan militer Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina,” kata Blinken dikutip CNN, Rabu (23/3).
Mengutip keterangan resmi yang disiarkan Kementerian Luar Negeri AS, terdapat sejumlah alasan bagi Negeri Uwak Sam menetapkan Rusia melakukan kejahatan perang. Serangan atau operasi militer yang digencarkan Rusia ke Ukraina telah menyebabkan kehancuran yang masif dan terenggutnya nyawa masyarakat sipil.
Hal tersebut melanggar hukum perang berdasarkan International Humanitarian Law, di mana dalam konflik bersenjata, kedua negara yang berperang wajib memberikan perlindungan bagi warga sipil dan petugas kemanusiaan. AS menyebut, pasukan Rusia menghancurkan gedung apartemen, sekolah, rumah sakit, infrastruktur penting, kendaraan sipil, pusat perbelanjaan, dan ambulans, yang menyebabkan ribuan warga sipil terbunuh dan terluka.
“Kita telah melihat banyak laporan kredibel tentang serangan tanpa pandang bulu dan serangan yang sengaja menargetkan warga sipil, serta kekejaman lainnya,” ujar Blinken. Merujuk laporan dari Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) tanggal 11 Maret 2022, pasukan Rusia teridentifikasi menghancurkan lokasi yang digunakan warga sipil, termasuk Rumah Sakit (RS) Bersalin Mariupol.
Padahal, bangunan RS tersebut ditandai secara jelas dengan tulisan “anak-anak”, diukir dalam huruf besar dan bisa terlihat dari udara. Pasukan Putin terindikasi menggunakan taktik yang sama di Grozny, Chechnya, dan Aleppo, Suriah. Laporan PBB menyebut, lebih dari 2.500 warga sipil tewas dan terluka dalam serangan Rusia ke Ukraina tersebut.
Blinken menyebut, penilaian tersebut didasarkan tinjauan Pemerintah AS terhadap informasi yang tersedia di publik dan sumber intelijen. “Pekan lalu, saya mengulang kembali pernyataan Presiden Biden, berdasarkan laporan yang tak terhitung jumlahnya dan gambar-gambar kerusakan serta penderitaan yang telah kami lihat semua, kejahatan perang telah dilakukan oleh pasukan Putin di Ukraina,” tandasnya.