Banjarbaru, Gatra.com - Sebanyak 50 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) berpangkat IV B dan IV A mengikuti seleksi pengisian jabatan pejabat tinggi Pratama eselon II dari 10 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang lowong di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalsel, Syamsir Rahman mengungkapkan bahwa 10 SKPD yang lowong itu adalah Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bappeda, Biro Kesejahteraan Rakyat, Biro Umum, Biro Perekonomian, Biro Adpim, Dirut RSJD Sambang Lihum dan Dirut RSUD Anshari Saleh.
"Yang mendaftar ada 57 orang, gugur dalam seleksi admistrasi lima orang, sisa 52 orang. Hari ini tes uji kompetensi dari pihak ketiga yaitu Universitas Lambung Mangkurat dan kami BKD sebagai panitianya," ujar Syamsir kepada Gatra.com, Jumat (25/3).
Ia menyebut, sampai hari pelaksanaan, ada dua ASN yang tidak hadir. Alasannya, satu orang ada tugas luar kota dan satu lainnya tanpa kabar. "Jadi yang mengikuti seleksi hari ini tinggal 50 orang," bebernya.
Seleksi ini, terang Syamsir akan berlangsung selama dua hari. Seleksi tertulis pada Jumat dan seleksi wawancara pada Sabtu.
Dari dua seleksi itu, lanjut Syamsir, hasilnya akan diumumkan pada Rabu (30/3) dan sudah bisa diketahui berapa peserta lagi yang bernasib tidak mujur alias gugur. Setalah itu satu tahap lagi menanti, yaitu tahap wawancara pamungkas dari Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai Rektor ULM, Prof Sutarto Hadi bersama anggotanya Sekdaprov Kalsel dan BKD Kalsel.
"Nanti dari hasil itu kita terbitkan masing-masing tiga orang yang kita kirim ke komisi ASN. Pengumuman tiga besar tanggal 7 April dan kita usahakan pelantikan dilakukan sebelum tanggal 10 April 2022," cetusnya.
Sejauh proses seleksi berlangsung, ungkap Syamsir, tidak ada kendala yang ditemui, semua berjalan lancar. Koordinasi dan laporan langsung pada pimpinan seleksi terus dilakukan secara intensif. "Tidak ada yang sulit kalau kita selalu koordinasi dan saling sinkronisasi," ucapnya.
Dari seleksi super ketat yang dilakukan, harap Syamsir, akan lahir pemimpin yang betul-betul kapabel sehingga mampu membantu sekretaris daerah dan gubernur dalam menjalankan roda pemerintahan.
Syamsir berujar, selama ini, dengan adanya jabatan yang kosong, pembangunan di Kalsel agak tersendat -sendat. Sebab lainnya adalah, karena Pilgub terlalu lama kemudian diulang lagi. "Gubernur tidak boleh langsung melantik kepala SKPD karena ada aturannya. Akibatnya, waktu kita banyak terbuang dan proses pembangunan agak tersendat," ujarnya.
Syamsir menegaskan, dalam proses seleksi, BKD Kalsel bekerja dengan profesional dan sesuai arahan dari Komisi ASN. "Kita tidak akan melanggar ketentuan itu," tegasnya.
Ia kembali menegaskan bahwa tidak ada peserta yang melakukan cara-cara curang untuk bisa lolos dalam seleksi ini. Seluruh peserta seleksi menjalani proses seleksi sesuai prosedur. "Mereka memahami, mereka bersaing. Mereka ingin dapat membuktikan bahwa mereka harus yang terbaik dan semestinya mereka layak untuk duduk di eselon II," imbuhnya.
Syamsir berujar, untuk bisa ikut lelang jabatan tidak bisa hanya keinginan hati semata. Tapi segala kemampuan harus benar-benar diuji. "Terlebih dari segi psikologis apakah dia memahami untuk yang ditujunya. Menjadi Kepala SKPD itu apa dia mengerti benar. Jangan sampai ketika dia duduk, tidak tahu apa yang mesti dia kerjakan sebagai pimpinan di SKPD itu," tukas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalsel itu.
Sementara itu, salah satu peserta seleksi yang mengincar kursi empuk Disdikbud Kalsel, Muhammadun mengaku bahwa ada kesiapan khusus dalam mengikuti proses seleksi di dua hari yang krusial itu.
"Saya banyak membaca buku yang menyangkut materi tes. Saya juga membuat makalah yang baik. Kita siap saja menerima uji kompetensi ini. Semoga Allah mengizinkan dan saya dipercaya diberi amanah dan saya siap mengemban amanah tersebut," ujarnya.