Karanganyar, Gatra.com-Mayoritas pasar tradisional di Kabupaten Karanganyar, Jateng memasang harga minyak goreng curah melebihi HET Rp14 ribu per liter. Tertinggi di Pasar Nglano Tasikmadu, yakni Rp24 ribu per Kamis (24/3).
Daftar harga rata-rata sembako di 15 pasar tradisional dimutakhirkan Disdagnakerkop UKM tiap hari. Hingga pagi tadi, migor curah HET hanya dijual di Pasar Kwadungan Kerjo dan Pasar Belang Jatiyoso. Dua pasar tradisional ini berada di wilayah pinggiran. Sedangkan belasan pasar lainnya berada di wilayah perkotaan. Belasan pasar tradisional itu menjualnya di atas HET mulai Rp15 ribu-Rp24 ribu per liter. Angka tertinggi nyaris menyamai harga migor kemasan.
"Di pasar tradisional yang mengalami harga tinggi terlampau jauh, bisanya dipertimbangkan jadi lokasi operasi pasar. Juga akan disisir apakah yang memicu mahal. Apakah distribusi terhambat ataukah faktor lain," kata Koordinator Perdagangan Disdagnakerkop Karanganyar Eko Supriyadi kepada Gatra.com, Kamis (24/3).
Ia memastikan persediaan migor curah melimpah. Hanya saja permintaan untuk komoditas ini bertambah signifikan usai pemerintah mencabut subsidi migor kemasan. Migor kemasan pun berubah mahal. Sedangkan subsidinya dialihkan ke migor curah. Konsumen yang ingin berhemat beralih ke migor curah.
Sementara itu harga daging ayam boiler dan telurnya merangkak naik jelang ramadan. Kenaikannya sampai Rp3 ribu perkilo. Rata-rata di 15 pasar trasional Rp33.400 perkilo.
"Kenaikan masih batas wajar seperti daging ayam potong, sapi dan telur ayam," katanya.