Jakarta, Gatra.com - PT Oto Multiartha atau biasa dikenal Oto Kredit Mobil berhasil mencatatkan perbaikan kinerja yang signifikan pada aspek profitabilitas di tahun 2021. Laba bersih Perseroan tahun 2021 tercatat sebesar Rp541,6 miliar atau naik 203% jika dibandingkan kinerja tahun lalu yang mencatatkan rugi bersih Rp527,9 miliar.
Victoria Rusna selaku Presiden Direktur PT Oto Multiartha menjelaskan “Kami mengakui pandemi Covid-19 sangat berdampak kepada Perusahaan untuk melakukan penyesuaian strategi. Salah satu fokus kami yaitu akselerasi digitalisasi di tahun 2020 mampu membuktikan bahwa transformasi digital mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses kerja di Perusahaan yang pada akhirnya memberikan keuntungan yang berkelanjutan bagi seluruh Stakeholder.”
Perbaikan kualitas pembiayaan yang disalurkan Perusahaan menjadi kekuatan dalam menciptakan peningkatan profitabilitas yang sinifikan di tahun 2021. Digitalisasi dan pengembangan yang berkesinambungan diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan di industri pembiayaan Indonesia.
Program pemerintah dalam memberikan insentif diskon PPnBM sejak Maret hingga Desember 2021 tercatat sangat membantu penyaluran pembiayaan. Dengan diperpanjangnya implementasi insentif diskon PPnBM pada 2022 ini, PT Oto Multiartha berharap mampu turut berperan dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.
Sejalan dengan peningkatan kinerja signifikan yang dihasilkan, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAA+ yang dalam rilis resminya menyatakan bahwa Peringkat tersebut mencerminkan status PT Oto Multiartha sebagai afiliasi yang strategis dari pemegang sahamnya, posisi bisnis yang kuat, dan kapitalisasi sangat kuat.
“Pencapaian yang menggembirakan ini tidak akan membuat kami puas begitu saja, Perseroan harus terus bertumbuh agar mampu terus memberikan solusi keuangan yang inovatif, berkualitas tinggi dan komprehensif, sesuai dengan prinsip kepatuhan yang menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan semua pemangku kepentingan,” jelas Victoria Rusna.