Jakarta, Gatra.com- PT Esensi Solusi Buana (ESB), penyedia software sistem operasional bisnis kuliner all-in-one berkomitmen menjalankan program menuju Visi Indonesia 2030, yaitu untuk membangun pertumbuhan dan perkembangan bisnis UMKM di sektor kuliner dan membuka lapangan pekerjaan.
“Kami menargetkan lebih dari 20,000 merchant dapat bergabung dengan ekosistem ESB tahun ini. Dengan misi saat ini, kami optimis dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis dua kali lebih besar dibandingkan tahun lalu," kata CEO ESB Restaurant Technology, Gunawan Woen dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/3).
Hal ini, lanjut dia, tentunya untuk memberikan solusi teknologi bagi generasi mendatang yang berorientasi pada kebutuhan sektor kuliner di Indonesia. “Kami menyadari dari catatan pada tahun 2021, terdapat sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia namun hanya sekitar 15 juta yang telah memasuki ranah digital," jelasnya.
Komitmen tersebut ditunjukkan lewat perhelatan Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022 (DNES 2022) di Surakarta pada akhir Maret mendatang. Kehadiran ESB di acara yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka; serta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Acara DNES 2022 yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Yayasan Internet Indonesia ini bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surakarta dan kementerian terkait, merupakan salah satu upaya nyata dan menyeluruh untuk menjembatani ketimpangan transformasi digital dan produktivitas ekonomi yang masih terasa terutama di wilayah daerah.
Tujuan ESB turut berpartisipasi juga adalah untuk mendukung optimalisasi pengembangan ke wilayah ini dengan harapan mendorong percepatan tercapainya target pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada 2030.
DNES 2022 menjadi gerbang bagi ESB untuk menunjukkan kepada para pelaku bisnis UMKM sektor kuliner, terutama di Kota Surakarta, bahwa teknologi dan ekosistem yang telah dibangun oleh ESB akan dapat mendukung pertumbuhan para pebisnis UMKM tersebut.
Sebelumnya pada November 2021, komitmen ESB juga telah mereka buktikan melalui kolaborasi perusahaan dengan Perumda Bidadari dan Bank BNI dalam penyelenggaraan bazar UMKM di acara Konferensi Polisi Wanita Sedunia (International Association of Women Police) ke-58 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, hadirnya DNES 2022 di Surakarta menjadi pilihan tepat bagi ESB untuk berpartisipasi lantaran Surakarta memiliki pertumbuhan UMKM yang sangat pesat. Lebih dari 70% UMKM di Surakarta, merupakan UMKM di sektor kuliner.
Gunawan menyebut hal ini sesuai dengan visi dari Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka yang memiliki visi dan gagasan dalam pengembangan UMKM melalui pembinaan integratif, digitalisasi serta pengembangan produk dan upscaling usaha.
"Program kami sejalan dengan pandangan tersebut dan hal ini juga menjadi semangat pacu bagi ESB untuk memperkenalkan ekosistem teknologi yang kami miliki ke pasar UMKM di Surakarta,” paparnya.
VP of Business Development ESB, Bobby Hadiwijaya menyampaikan, “hingga kuartal 1 - 2022, lebih dari 4,000 merchant telah menggunakan teknologi ESB. "Melalui testimoni dari mitra merchant kami, baik besar maupun UMKM, teknologi ESB membantu menaikkan penjualan mereka lebih dari 45% dan juga meningkatkan jumlah pemesanan di atas 15%," jelasnya.
Karena pengeluaran jadi terkontrol, lanjut Bobby, pemasukan jadi lebih besar. Sampai saat ini ESB mencatat total transaksi lebih dari Rp 5 Triliun.
Merchant-merchant ini tidak hanya berasal dari Jabodetabek. Namun juga dari sejumlah kota besar lainnya, seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Bali.
"Teknologi kami terbukti bisa digunakan tidak hanya oleh merchant-merchant besar, namun juga oleh pelaku UMKM sektor kuliner di seluruhIndonesia," jelasnya.
Head of Business Development ESB, Yang Hira Idris menyebut kehadiran ekosistem teknologi dan ekosistem solusi seperti edukasi dan mentoring pada sektor kuliner ini diharapkan mampu mendorong pemerataan literasi teknologi dan digitalisasi UMKM. "Kami juga mengajak para pelaku kuliner di Indonesia untuk tumbuh dan berkembang bersama ekosistem ESB,” pungkasnya.