Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa target pembelian produk dalam negeri senilai Rp400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67% hingga 1,71%.
“Jadi, jika pada tahun 2021 terdapat pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69%, maka dengan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, ekonomi Indonesia dapat terdongkrak 5,36% hingga 5,4%,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 secara virtual pada Selasa (22/3).
Menurutnya, untuk bisa mencapai angka pertumbuhan itu, perlu kerja sama seluruh pemangku kepentingan dalam menyukseskan subtitusi impor dan menggantikannya dengan produk dalam negeri. Industri dalam negeri juga harus didorong untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya kebutuhan belanja pemerintah dan BUMN.
“Ini salah satu tugas kami selaku pembina industri. Namun kami tidak bisa bekerja sendiri, Bapak/Ibu selaku pengguna produk dalam negeri harus ikut membantu dengan membeli produk-produk yang telah diproduksi oleh industri dalam negeri kita,” ujarnya.
Kegiatan Business Matching ini merupakan salah satu upaya Kemenperin dalam meningkatkan pembelian produk dalam negeri. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahap, pertama tahap pra Business Matching di mana Kemenperin bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) melakukan interkoneksi data dengan aplikasi milik pemerintah.
Kedua, tahap pelaksanaan Business Matching yang mempertemukan para pelaku industri dalam negeri dengan perwakilan pemerintah pusat dan daerah, serta BUMN. Terakhir, tahap pasca Business Matching berupa Business Matching lanjutan dalam bentuk fisik atau virtual, serta pengawasan dan pengendalian.
“Besar harapan kami, bahwa kegiatan Business Matching ini dapat menjadi jembatan antara instansi pemerintah dan BUMN sebagai pengguna produk dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan belanjanya melalui industri dalam negeri,” kata Agus.