Palembang, Gatra.com - PT. Pertamina Gas Negara (PGN), menargetkan sebanyak 125 ribu jaringan gas atau jargas rumah tangga akan dipasang di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2022 ini. Pemasangan itu guna memperluas jargas tersebut bagi masyarakat provinsi setempat.
Direksi Sales dan Operation, Faris Aziz Paris Aziz, mengatakan PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau dikenal PGAS yang ada selama ini telah berganti nama. Subholding Gas Pertamina tersebut akan berganti nama menjadi PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN).
Kini, lanjutnya, PGN tengah merealisasikan program jargas itu yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Dimana, kuota nasional yang ditarget pemerintah sebanyak satu juta jaringan terpasang ke rumah tangga.
“Untuk Sumsel mendapatkan kuota sebanyak 125.000 jaringan terpasang sepanjang tahun 2022 ini. Kouta itu akan difokuskan di Kota Palembang, serta kabupaten dan kota yang sudah ada jalur pipa distribusinya,” ujarnya di Palembang, Senin (21/3).
Untuk diketahui, gas bumi sebagai bahan bakar untuk rumah tangga disalurkan dengan tekanan sangat rendah yaitu di bawah 100 milibar (mbar). “Gas bumi juga memiliki karakter yang ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbondioksida dari hasil pembakaran,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan pemerintah provinsi setempat mendukung program PT. PGN guna memperluas jargas di wilayahnya. Sebab, melalui program itu masyarakat akan diuntungan karena lebih hemat, aman dan praktis digunakan oleh kalangan rumah tangga.
“Kalau menggunakan bahan bakar dari jaringan gas rumah tangga biayanya akan lebih hemat dan tentunya akan mengurangi biaya hidup,” katanya.
Dikatakannya, untuk kelancaran program pembangunan jargas rumah tangga di Sumsel, Pemprov berharap PGN untuk menjalin kerja sama dengan kabupaten dan kota, utamanya daerah yang dilintasi jalur pipa distribusi.
“Nanti, undang para bupati dan wali kota yang daerahnya dilewati. Kita tawarkan dengan daerah untuk menggunakan jargas rumah tangga itu, sehingga juga Sumsel Mandiri Energi akan benar-benar terwujud,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya juga berharap kepada PGN untuk memberikan literasi pada masyarakat terkait dengan manfaat lebih penggunaan jargas rumah tangga dibanding dengan menggunakan gas tabung yang ada di pasaran.
“Selain itu, saya juga meminta agar kompor yang digunakan jenis khusus dan hindari kompor gas modifikasi. Yang jelas masyarakat kita utamanya ibu-ibu ingin aman saat menggunakan. Karena itu dibutuhkan literasi dan inovasi oleh PGN,” katanya.