Banyumas, Gatra.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Jawa Tengah melaunching percepatan vaksinasi Covid-19. Pasalnya, capaian vaksinasi, terutama dosis ketiga masih rendah, yakni baru empat persen.
Program percepatan ini juga dilakukan demi mencapai target capaian 90 persen vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Purbalingga.
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Jusi Febrianto mengatakan, capaian vaksinasi di Kabupaten Purbalingga masih belum optimal terlebih untuk capaian vaksinasi booster atau dosis ketiga. Jusi menargetkan capaian vaksinasi untuk semua dosis baik satu, dua dan tiga sehingga Kabupaten Purbalingga akan cepat mencapai herd immunity.
“Capaian vaksinasi di Purbalingga harus kita maksimalkan lagi hingga semua capaian di setiap dosis mencapai 90 persen sehingga Kabupaten Purbalingga cepat mencapai herd immunity,” ujarnya.
Jusi membeberkan, capaian vaksinasi dosis pertama di Purbalingga mencapai 89 persen sedangkan untuk lansia dan dosis kedua mencapai hampir 70 persen. Sedangkan untuk capaian dosis ketiga baru mencapai sekitar 4 persen sehingga perlu dilakukan langkah untuk percepatan vaksinasi di Kabupaten Purbalingga.
“Untuk booster atau dosis ketiga baru mencapai 4 persen. Sehingga perlu digenjot lagi salah satunya kegiatan pagi ini. Kami berterima kasih pada semua pihak khususnya Yamaha yang menyediakan hadiah bagi warga yang vaksinasi dan akan diundi 31 Maret mendatang,” tandasnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Imam Wahyudi menyampaikan pentingnya vaksinasi bagi warga masyarakat. Virus Covid-19 yang cepat bermutasi dengan berbagai varian yang cepat menular jika tidak disikapi dengan vaksinasi maka fatality rate akan meningkat.
“Saya punya pengalaman, waktu itu saya tidak mempunyai gejala apapun tapi waktu swab dinyatakan positif. Saya kontak pak Jusi (Kepala Dinkes) bahwa saya tidak bergejala karena sudah vaksin. Jadi itulah pentingnya vaksinasi,” kata Imam.
Dia menambahkan agar semua pihak mendiseminasi informasi tentang pentingnya vaksin dan memerangi hoax yang beredar tentang vaksin.
“Katanya vaksin itu berbahaya dan lain sebagainya harus diluruskan di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Imam juga menuturkan bahwa walaupun jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Purbalingga melandai, masyarakat diminta untuk tetap menjalani Prokes terutama memakai masker sehingga penyebaran Covid-19 di Purbalingga tidak meluas seperti periode sebelumnya.
“Waktu delta medeni (menakutkan) sekali. Saya menerima laporan ada sekitar minimal 5 konfirmasi positif dimakamkan. Sekarang cenderung melandai. Tapi walaupun begitu masyarakat harus tetap menjalankan Prokes terutama memakai masker,” pungkasnya.