Home Regional 'Ngalap Berkah' Songsong Bulan Suci, Makam Keramat Syeh Baribin Dikunjungi Ribuan Peziarah

'Ngalap Berkah' Songsong Bulan Suci, Makam Keramat Syeh Baribin Dikunjungi Ribuan Peziarah

Kebumen, Gatra.com – Puluhan kendaraan roda empat dan dua nampak memadati tempat parkir Makam Syeh Barbin setiap harinya. Moda transportasi itu milik ratusan peziarah yang ingin 'ngalab berkah' menyongsong bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.

Untuk sampai di makam Syeh penyebar agama Islam di tanah Jawa ini, peziarah masih harus berjalan kaki sejauh 1,2 Km. Bagi yang tidak ingin capek berjalan, tersedia pula ojek untuk menuju makam yang berada di Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini. Biaya ojek pun tidak mahal, cukup dengan ongkos Rp10.000.

"Raden Haryo Baribin atau dikenal dengan Syeh Baribin merupakan Keturunan Raja Brawijaya V. Syeh Baribin adalah tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa hingga akhirnya beliau menetap dan wafat di Gunung Wulan yang menjadi cikal bakal Desa Grenggeng," kata salah seorang juru kunci makam, Riyadi Kadir (57), Minggu (20/3).

Akibat pandemi Covid-19, makam Syeh Baribin sempat ditutup, tak ada peziarah yang boleh masuk untuk menghindari kerumunan. Seiring pandemi yang mulai melandai, kini makam Syeh Baribin kembali ramai dikunjungi.

Tak hanya peziarah lokal dari Kabupaten Kebumen, makam yang menjadi obyek wisata religi ini juga dikunjungi peziarah dari luar daerah. Peziarah yang datang antara lain berasa dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Wonosobo hingga luar Provinsi Jawa Tengah.

“Asal usul nama Desa Grenggeng itu ya dari sini [makam], dahulu namanya Gunung Candi Wulan. Dengan adanya makam ini sering terdengar suara gemrenggeng orang berdoa, akhirnya dijadikan nama Desa Grenggeng," jelas Kadir.

Ia menambahkan, makam yang telah dijadikan cagar budaya ini biasanya ramai dikunjungi pada bulan Syura, Ruwah atau Syaban seperti sekarang ini. Pada saat bulan Syaban, ratusan bahkan hingga ribuan peziarah datang.

“Kalau di bulan Syaban itu dalam sebulan bisa ribuan peziarah yang datang kemari, puncaknyanya biasanya di pertengahan bulan Syaban," ujarnya.

Terus Berbenah

Sementara itu, Perangkat Desa Grenggeng, Anung Pratama, mengatakan, makam Syeh Baribin dijadikan destinasi Wisata Religi Desa Grenggeng sejak tahun 2014. Warga bersama-sama pemerintah desa gotong royong melakukan pengelolaan dan penataan berbagai fasilitas, terutama akses jalan menuju makam. Dengan dijadikanya objek wisata religi ini juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar, warga bisa mendapat tambahan penghasilan.

“Warga bbisa mendapat tambahan pendapatan, baik sebagai tukang ojek, juru parkir, maupun pedagang," Kata Anung.

Masuk lokasi makam, pengunjung tidak dipungut biaya apapun, hanya disediakan kotak infak bagi para peziarah yang ingin berinfak secara suka rela. Anung menambahkan, rencana ke depan, wisata religi makam Syeh Baribin akan terus berbenah untuk mengembangkan fasilitas-fasilitas yang ada, sehingga semakin menarik minat peziarah untuk datang.

“Kita tidak mau ayem-ayem, kita akan terus berbenah agar bisa makin menarik minat pegunjung. Harapannya peziarah akan semakin banyak yang datang kemari," harap Anung.

1728