Washingto DC, Gatra.com- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menuding Presiden Joe Biden tidak mampu menghentikan pertumpahan darah di Ukraina lantaran takut akan menghadapi potensi serangan nuklir Rusia.
Trump, yang sebelumnya menyebut keputusan otoritas Rusia untuk mengakui independensi DNR dan LNR sebagai langkah brilian, kini berbalik mengkritik operasi militer khusus yang dilancarkan Rusia di Ukraina.
“Apa yang sedang terjadi di sana adalah sebuah bencana. Kita harus menghentikan kegilaan ini.” ujar Trump di hadapan pendukungnya di Florida, Ahad (20/3).
Presiden Amerika Serikat ke 45 itu menyindir pernyataan Biden yang menyatakan tidak akan menyerang Rusia dengan pertimbangan Rusia memiliki persenjataan Nuklir. “Dia sangat takut, sangat takut.’ ujar Trump.
Selain itu, Trump mengatakan, jika dia masih menjadi presiden, maka konflik di Ukraina tidak akan terjadi.
"Jika saya adalah presiden kalian, ini tidak akan pernah terjadi. Kami banyak berbicara, dan dia [ Vladimir Putin] tidak akan pernah melakukannya. Dia melihat kelemahan [Washington], melihat hal-hal yang sebelumnya belum pernah dia lihat di negara kita," tegas Trump.
Dalam kesempatan itu, Trump turut menegaskan bahwa dirinya lebih banyak memberikan kontribusi kepada Ukraina, salah satunya dengan mengawali pengiriman pasokan senjata ke negara itu.
“Sayalah yang sejak lama mengirimi Javelin [sistem rudal anti-tank]. Saya mengirim ratusan Javelin kepada mereka, sementara Obama dan Biden hanya mengirimi mereka selimut," kata Trump.