Pati, Gatra.com - Minyak goreng curah seberat 30 ton di Toko Fatimah, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, habis tak bersisa diborong hanya tempo sehari saja. Pembeli tidak hanya dari Pati, tetapi juga datang dari Kabupaten tetangga. Pasalnya, di Pantura Timur Jawa Tengah, hanya tokonya yang masih memiliki stok.
Pemilik Toko Fatimah, Rudi Sulistiantono mengatakan, memiliki minyak goreng curah seberat 30 ton. Minyak sebanyak itu disebutkannya berasal dari Jawa Timur. Mengingat di Jawa Tengah belum tersedia.
"Hari ini yang punya barang hanya saya di tempat lain belum ada. Agen di Pati belum dapat, begitu pula Jawa Tengah belum dapat semua. Saya dapat kuotanya ini langsung dari Jawa Timur, makanya hanya saya yang ada. Kalau di Jawa Tengah enggak ada saya nyari di Jawa Timur, hingga Banten. Sehingga orang dari Kudus, Jepara, Blora, Rembang pada ke sini semua hari ini karena hanya tempat ini yang punya," ujarnya, Sabtu (19/3).
Sebelum terjadi panic buying dan kelangkaan, ia menyebutkan, paling banyak hanya menjual seberat 6-7 ton per hari. Namun saat ini ia mampu menjual enam kali lipat dibandingkan hari biasa. Bahkan hari ini saja, minyak goreng seberat 30 ton ludes diserbu pembeli.
"Ada 30 ton. Datang pagi tadi sekitar jam 06.30 WIB. Satu hari bisanya sampai 25.000 kilogram kalau lagi ramai kayak gini. Hari ini kemungkinan lebih dari itu. 30 ton habis jam 15.30 WIB sore," terangnya.
Biasanya, ia menjual minyak goreng curah ke kios-kios di pasar tradisional di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani. Selain itu juga dijualnya kepada ibu-ibu rumah tangga, selain pelaku UMKM tentunya.
"Adanya peraturan pemerintah ini, lebih masyarakat kecil yang terbantu. Sebenarnya enggak ada langka. Yang membuat langka dari pedagang. Distributor dan agen menjatah kok. Kalau saya bebas. Kalau ada saya jual semuannya. Kalau enggak ada ya cari," ungkapnya.