Jakarta, Gatra.com - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Ni Ketut Wolini mengungkapkan okupansi hotel di Lombok jelang race MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Minggu (20/3) besok sudah mencapai 95 persen.
Ia menjelaskan dari anggota PHRI di NTB terdapat jumlah kamar 20.607 dari jumlah hotel 1809. Dengan mayoritas berada di pulau Lombok dengan 18.200 kamar dari hotel 1642. Sisanya di pulau Sumbawa dan pulai lainnya.
“Lima persen yang belum semua terisi di Sembalun dan tiga Gili. Karena mungkin jarak tempuh Sembalun dari Mataram atau Mandalika kurang lebih tiga jam. Ini mungkin peminat untuk menginap di Sembalun penonton MotoGP agak kurang. Tiga Gili sebenarnya unik mungkin karena faktor penyeberangan dan jarak tempuh sampai Mandalika dua jam belum menyebarang kurang lebih 30 menit,” jelasnya dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (19/3).
Antusiasme yang sangat besar ini diakui Ketut sangat berdampak positif dari sisi ekonomi. Meski pihaknya belum bisa merinci berapa perputaran uang dalam event internasional ini hingga perhelatan selesai.
“Tapi dampak ini siginfikan membuat UMKM bergerak dari cinderamata dan kerajinan, kami bangga,” ujarnya
Ketut juga tidak memungkiri sambutan positif dari para penonton MotoGP yang hadir langsung ke Mandalika membuat harga hotel mengalami kenaikan. Namun hal itu diakuinya tidak signifikan.
“Yang bermain pihak ketiga agen yang disitu naiknya berlipat. Kemarin dibuat Pergub tapi itu agak terlambat setelah kamar hotel terjual. Sekarang ini walapun terlambat kedepan mudah-mudahan tertib semua. Kami menghimbau anggota jangan aji mumpung, kita berpikir ke depan,” imbuh Ketut.