Palembang, Gatra.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara mengatakan program Kemenkeu Satu merupakan suatu pendekatan dari Kemenkeu untuk membantu pengembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar mereka dapat naik kelas.
“Program itu membantu mulai dari pembelian modal berupa KUR (Kredit Usaha Rakyat), KUM (Kredit Usaha Mikro), juga berbagai regulasi hingga bantuan permodalan, pendampingan hingga penjualan ke pasar ekspor,” ujarnya, usai peluncuran Kick Off Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu di Sumsel di Gedung Keuangan Negara Palembang, Jumat (18/3).
Menurutnya, khusus ekspor itu ada Direktorat Bea Cukai yang bertugas memfasilitasi ekspor Indonesia. Sehingga, UMKM tersebut juga dibantu membuka pasar di luar negeri melalui atase-atase keuangan bekerja sama dengan atase perdagangan.
“Kita membantu buka pasar di luar negeri dengan memberikan kemudahan dan fasilitasi dengan lakukan bersama-sama,” katanya.
Program Kemenkeu Satu itu, lanjutnya, menjadi tekad Kemenkeu untuk bersatu memberikan kemajuan bagi negeri. Dengan Kick Off Pemberdayaan UMKM ini pihaknya telah membentuk tim dalam Sekretariat Bersama (Sekber) dan diharap kerja tim itu dapat berkelanjutan. Kemudian, Sekber di Sumsel juga harus berpikir untuk membawa UMKM naik kelas.
Di Sumsel sendiri, sambungnya, ada empat Kanwil yang akan dibentuk dalam Sekber. Terkait bantuan yang dibutuhkan, pihaknya mempersilakan para UMKM menghubungi bantuan apa yang dibutuhkan.
“Silakan dihubungi bantuan yang dibutuhkan seperti apa. Mungkin bukan di Kemenkeu, tapi Menteri Koperasi atau lainnya,” ujarnya.
Selain mendorong semuanya memberdayakan UMKM, Wamenkeu juga berharap kepala daerah dapat menginformasikan ke masyarakat mengenai apa saja yang sudah dilakukan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Sampaikan pajak yang sudah dikumpulkan dan lainnya, serta belanja yang telah digelontorkan di Indonesia dan Sumsel masuk pilot project setiap bulan berikan press conference APBN di Sumsel,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan adanya peluncuran Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu tersebut diharap dapat semakin memudahkan komunikasi antar kedua belah pihak. Karena itu, pemerintah provinsi setempat mengapresiasi perhatian yang diberikan Menkeu pada sektor UMKM lantaran UMKM cukup mendominsi profesi di Sumsel saat ini.
“Dua tahun sudah kita dilanda pandemi Covid-19. Sementara banyak perusahan melakukan PHK, bahkan tutup, namun UMKM justru tetap tangguh,” ujarnya.
Kendati, Deru berpesan agar pihak-pihak yang memberikan bantuan kepada UMKM memperhatikan tiga aspek utama. Selain permodalan dan keterampilan, menurutnya UMKM perlu dibimbing dalam melakukan pemasaran. Terpenting lagi, bantuan yang diberikan tak tumpang tindih.
“Tiga aspek tadi tak boleh tinggal. Begitupun pelatihan yang diberikan secara konvensional maupun digital, agar UMKM semakin maju. Paling penting tak overlapping agar sebarannya rata,” katanya.