Sekayu, Gatra.com - Guna mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjelang musim kemarau tahun ini, Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL), Direktorat Pengendalian Karhutla, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wilayah Sumatera, kembali menggembleng anggota Manggala Agni sebagai langka mitigasi bencana Karhutla di Sumatera Selatan (Sumsel).
Kepala Subdit Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Israr Albar mengatakan, Bimtek kali ini diselenggarakan di Sumsel, selama 3 hari, terhitung 16-18 Maret 2022. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan International Tropical Timber Organization (ITTO). "Digelar secara paralel di dua lokasi, yaitu Kantor Daops MA Sumatera XIV atau Banyuasin, dan Sumatera XV atau Musi Banyuasin, dengan jumlah total jumlah peserta sebanyak 60 anggota Manggala Agni," ujarnya.
Menurutnya, Bimtek ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan Manggala Agni dalam mendukung profesionalisme profesi serta implementasi pengendalian karhutla di tingkat tapak. Kegiatan di Sumsel, merupakan rangkaian Bimtek kerjasama KLHK-ITTO, setelah sebelumnya berlangsung di Provinsi Kalimantan Tengah meliputi Palangkaraya, Kapuas, Pangkalan Bun, dan Muara Teweh. Kemudian Kalimantan Selatan meliputi Banjar, Tanah Laut, serta Provinsi Sumsel meliputi Lahat, Ogan Komering Ilir.
"Upaya pengendalian Karhutla merupakan tanggungjawab semua pihak, serta dalam pelaksanaannya harus selalu meningkatkan sinergi dan peran para pihak terkait. Sebagaimana tajuk kegiatan kerjasama ini ‘Capacity Building’ sehingga lebih menekankan dalam upaya peningkatan kapasitas para pihak dalam pengendalian Karhutla meliputi Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan masyarakat lokal," terangnya.
Selain itu, melalui penyelenggaraan kegiatan ini harus mampu meningkatkan kapasitas dan kompetensi Manggala Agni, khususnya berkaitan dengan teknis pengendalian karhutla, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta Evakuasi Satwa terdampak karhutla. "Selain itu, melalui bimtek ini juga mampu meningkatkan jiwa korsa dan kekompakan anggota Manggala Agni," kata Israr.
Sementara, Projects Manager ITTO Tetra Yanuariadi mengapresiasi pelaksanaan Bimtek pengendalian Karhutla ini. Tetra juga menyampaikan bahwa ITTO merupakan organisasi antar pemerintah yang concern atau fokus pada konservasi sumber daya hutan tropis, termasuk dalam kegiatan pengelolaan, pemanfaatan, perdagangannya secara berkelanjutan.
“ITTO sangat senang dapat turut berkontribusi dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah tropis, dan khususnya Indonesia. Pelaksanaan kegiatan capacity building hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pihak, termasuk Manggala Agni, agar lebih profesional," terang Tetra.
Kepala Balai PPIKHL wilayah Sumatera, Didik Suprijono menyampaikan bahwa terdapat perubahan paradigma pengendalian Karhutla dari penanggulangan menjadi lebih mengedepankan pencegahan karhutla. “Kegiatan demikian perlu kontinyu. Peningkatan kapasitas SDM dimaksud diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme individu, kelompok, maupun organisasi," ujar Didik.
Kegiatan Bimtek pengendalian karhutla bagi Manggala Agni dilaksanakan selama 3 hari, dengan materi berupa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Evakuasi Satwa yang terdampak karhutla, serta pengendalian karhutla, yang akan diampu oleh instruktur atau fasilitator yang sangat berkompeten di bidangnya.