New York, Gatra.com - Perwakilan tetap Federasi Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vasily Nebenzia menyebut kelompok radikal Ukraina terus memanfaatkan penduduk sipil untuk dijadikan tameng manusia. Menurutnya, kaum radikal Ukraina di Mariupol melakukan cara yang sama seperti yang pernah digunakan Nazi Jerman saat pengepungan Berlin pada tahun 1945.
“Menahan penduduk sebagai tameng, mencegah mereka mengungsi dan menempatkan senjata berat di sebelah fasilitas perumahan yang melanggar hukum humaniter internasional.” tegasnya dalam pidatonya di markas PBB, Jumat (17/3).
"Baik mitra Barat kami maupun perwakilan sekretariat PBB dengan keras kepala tidak menyoalkan tindakan ini," tambah Nebenzia.
Lebih lanjut, Nebenzia menuturkan bahwa Mariupol menyembunyikan banyak bukti kejahatan kaum radikal Ukraina, oleh karena itu, pasukan bersenjata Ukraina berusaha keras mempertahankan kota itu.
Nebenzia mengenang peristiwa di 2014-2015 di mana Mariupol menjadi salah satu pusat perlawanan utama dari Republik Rakyat Donetsk (DPR). Dia menyebut warga kota itu aktif menentang rezim nasionalis Kiev.
"Mereka tidak lupa dengan tindakan kaum Neo Nazi Ukraina. Setelah menenggelamkan kota dengan darah, kelompok itu mengubahnya menjadi semacam markas besar dan benteng sukarelawan dan batalyon Nazi, terutama Azov, dan ekstrim kanan lainnya," kata Nebenzia.