Kendal, Gatra.com - Sepinya kondisi pasar relokasi di Terminal Bahurekso Kendal Jawa tengah, karena jauh dari kota dan pemukiman penduduk, sehingga banyak dagangan yang membusuk, mendasari keinginan pedagang untuk segera pindah ke Pasar Weleri lama yang dua tahun lalu terbakar.
Hal ini disampaikan Ketua Aliansi Pedagang Asli Pasar Weleri, Ahmad Zamzuri saat audensi dengan Komisi B DPRD Kendal, Kamis sore (17/3).
Zamzuri mengatakan, awal Ramadan tahun ini para pedagang ingin kembali berjualan di halaman Pasar Weleri. Keinginan ini disampaikan karena pedagang ingin bisa merasakan kebahagiaan saat bulan suci tiba.
"Kami ingin puasa dan lebaran tahun ini merasakan bahagia seperti umumnya," kata Ahmad Zamzuri usai audensi dengan Komisi B DPRD Kendal.
Aliansi pedagang yang diketuai Zamzuri merupakan sebuah wadah dan sebuah gerakan untuk memperjuangkan nasib dan masa depan pedagang Pasar Weleri. Mereka terdiri dari pedagang buah, sayur, pakaian, daging, bahkan sampai kuli tukang panggul pasar. Mereka turut bergabung di aliansi dengan membuat pernyataan secara tertulis dan tanpa ada paksaan.
"Ada sekitar 93% surat pernyataan dari total jumlah pedagang yang menyampaikan aspirasinya. Ingin awal Ramadan pindah dari relokasi ke pasar yang lama," terangnya.
Keinginan para pedagang yang selama ini telah menerima kebijakan pemerintah untuk direlokasi dikarenakan, pasar relokasi sepi pembeli dan akses jalan menuju pasar relokasi merupakan jalan jalur cepat, rawan kecelakaan sehingga pengunjung takut.
"Jika ini terus dibiarkan, tentu pedagang bisa bangkrut," ucapnya.
Aliansi pedagang ini juga mengancam akan menyuarakan aspirasinya ke DPRD Jateng, jika keinginan pindah ke Pasar Weleri lama tidak direspon pemerintah daerah.
Ketua Komisi B, Dian Alfat Muhammad mengatakan, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan pihak Pemkab Kendal untuk menindaklanjuti keinginan para pedagang yang ingin kembali berjualan di halaman Pasar Weleri.
"Kita akan komunikasikan dengan Pemkab Kendal agar aspirasi masyarakat ini ada solusi," katanya.
Terkait sepinya kondisi di pasar relokasi, pihaknya berharap agar Pemkab Kendal bersama dinas terkait seperti Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan dan Satpol-PP bisa bekerjasama dengan baik untuk meramaikan pasar relokasi tersebut.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kendal dari Fraksi Gerindra, Riski Aritonang mengaku siap pasang badan untuk memperjuangkan aspirasi para pedagang tersebut.
"Weleri tanah kelahiran saya, lahir dan besar di sana. Tentu aspirasi warga di sana menjadi tanggungjawab saya," tegasnya.
Dia berharap dengan aspirasi ini pemerintah daerah bisa mendengar dan memberikan solusi terbaik.
"Sebagai seorang anggota legislatif saya akan memaksimalkan peran pengawasan terkait aspirasi pedagang ini, sekaligus menemani hingga menemukan titik solusi," tandasnya.
Riski Aritonang mengaku tak segan untuk menindak lanjuti kasus ini hingga ke tingkat provinsi dan pusat, jika Pemkab Kendal tidak bisa menyelesaikan terkait kasus yang dialami para pedagang di pasar relokasi.