Banyumas, Gatra.com – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mendampingi dan memetakan potensi wisata hijau di Purbalingga, Jawa Tengah.
Akademisi Undip, Prof Aries Susanti mengatakan pengembangan wisata hijau menjadi alternatif agar perkembangan kepariwisataan memberikan kemanfaatan secara sosial, ekonomi lingkungan bagi masyarakat.
"Purbalingga memiliki potensi salah satunya adalah wisata hijau. Itu akan memberikan benefit dari berbagai sisi," katanya, di depan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Purbalingga dan Kementerian Perindustrian serta Surveyor RI, Kamis (17/3).
Dia menjelaskan, pemetaan dan eksekusi dalam skema kerja sama ini direncanakan akan dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun. Tahun pertama akan menentukan lokasi yang akan dikembangkan, strategi dan masterplan serta draft DED.
Sementara, di tahun kedua, finalisasi masterplan dan DED fasilitas wisata dan realisasi pembangunan fasilitas wisata. Kemudian di tahun ketiga tempat wisata akan dikembangkan mulai dari pemasaran hingga dampak ekonomi bagi masyarakat.
"Paling tidak di tahun ketiga sudah tampak bagi masyarakat di sektor ekonominya," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinporapar Purbalingga, Prayitno mengungkapkan bahwa RKPD 2022 dan 2023 difokuskan di sekitar lereng gunung Slamet. Dia menyarankan pengembangan dan pemetaan difokuskan di desa yang memiliki potensi wisata dan industri UMKM seperti batik.
"Ada Limbasari di Kecamatan Bobotsari yang memiliki potensi wisata dan lainnya. Ada juga Dagan. Nanti akan kami komunikasikan lebih lanjut sehingga target sasaran lebih terfokus," ucap Prayitno.