Home Ekonomi Rakernas Ketenagakerjaan KADIN Dorong Perwujudan Sinergi Tripartit

Rakernas Ketenagakerjaan KADIN Dorong Perwujudan Sinergi Tripartit

Jakarta, Gatra.com – Menindaklanjuti hasil putusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Bali, 3-4 Desember 2021 lalu, pengurus Bidang Ketenagakerjaan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ketenagakerjaan.

Rakernas Ketenagakerjaan ini pertama kalinya dilaksanakan di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum KADIN Indonesia dan dimaksudkan untuk menguatkan konsolidasi serta kolaborasi antara para pemangku kepentingan di bidang ketenagakerjaan, baik itu pengusaha, pekerja dan pemerintah. Ada dua pokok isu utama yang menjadi fokus kali ini. Pertama bagaimana KADIN Indonesia mampu mencetak tenaga kerja yang berkompeten, profesional, kredibel, dan berkarakter untuk menjalankan profesi pekerjaannya. Kedua adalah mampu menjawab tantangan dan menanamkan nilai-nilai baru yang inklusif dan kolaboratif.

KADIN dan Kemnaker RI teken kerja sama di sela-sela Rakernas Ketenagakerjaan KADIN di Jakarta, Rabu (16/3). (Dok. KADIN/fly)

Mengusung tema “Penguatan Program Kerja Bidang Ketenagakerjaan,” acara yang digelar secara hybrid, Rabu (16/03) ini dihadiri seluruh WKU KADIN Indonesia dan perwakilan asosiasi di bawah KADIN Indonesia secara online. Sementara, Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah dan Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi beserta pejabat teras Kemnaker dan Dirut BPJS Ketenagakerjaan serta perwakilan APINDO hadir secara langsung.

"Situasi kita dan dunia masih cukup berat, karena situasi masih pandemi. Tapi tren pemulihan ekonomi nasional tetap membaik, terutama dalam sektor ketenagakerjaan. Data BPS menunjukkan ekonomi kita di tahun 2021 bisa tumbuh di atas 3 persen dan angka pengangguran pun turun dengan target mencapai 6 persen," ujar Menaker Ida.

Dia berharap baik pengusaha maupun pekerja dapat bekerja sama dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang baik dan membangun perbaikan supply dan demand pasar kerja. Caranya melalui pemagangan di industri, peningkatan pelatihan kerja, serta membangun titik temu soal upah yang adil baik bagi pekerja maupun pengusaha.

Baca Juga: Musprov VII Kadin Jateng usai Digelar, Ini Harapan Kadin Demak

“Rakernas Ketenagakerjaan 2022 ini merupakan langkah konkret KADIN Indonesia dalam menjembatani komunikasi tripartit; pengusaha, pekerja, dan pemerintah melalui rumusan program kerja. Ini juga bentuk lanjutan dari pertemuan awal tahun sebelumnya antara KADIN dengan serikat-serikat pekerja dalam rangka mencetak pekerja yang kompeten, profesional, kredibel, berkarakter kuat sekaligus yang paling utama, harus sejahtera,” ujar Arsjad.

Salah satu strategi KADIN melalui Program Rumah Ketenagakerjaan Nasional sebagai payung dari semua program kerja yang dirumuskan KADIN Indonesia bersama pemerintah dan organisasi serikat pekerja mitra. Rumah Ketenagakerjaan Nasional merupakan innovation hub untuk merumuskan peta jalan ketenagakerjaan nasional untuk kesejahteraan dan keunggulan SDM nasional.

Sebelumnya, KADIN Indonesia bersama serikat pekerja sepakat untuk membentuk kelompok kerja atau Pokja yang secara khusus membahas kesejahteraan buruh hingga 2045. Kesepakatan itu sekaligus membentuk wadah komunikasi antara KADIN Indonesia dan serikat pekerja bernama Rumah Ketenagakerjaan KADIN Nasional.

Baca Juga: Kadin Usul Kemnaker Buat Diskresi Aturan Pencairan JHT

KADIN Indonesia mendorong adanya pelatihan vokasi berbasis riset, inovasi dan IPTEK secara luas di berbagai kota, akan meningkatkan kualitas, skill dan kompetensi pekerja agar sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia industri, terutama menghadapi revolusi industri 4.0, society 5.0, dan green jobs. KADIN Indonesia mengapresiasi langkah pemerintah dalam mendorong terbentuknya Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang tersebar di berbagai pelosok negeri.

“Rakernas Ketenagakerjaan akan membahas banyak hal penting, di antaranya Kebijakan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja; Pengembangan, Pelatihan, Vokasi, Sertifikasi dan Produktivitas Kerja; Pemberdayaan, dan Perluasan Tenaga Kerja,” beber Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Ketenagakerjaan, Adi Mahfudz Wuhadji.

Selain itu, akan dibahas juga Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan Perencanaan, Pengembangan KT, HI, dan Pasar Kerja. Adi berkomitmen, KADIN Indonesia akan membantu pemerintah mewujudkan ekosistem ketenagakerjaan yang kondusif dan produktif serta berdaya saing sehingga mampu menarik minat investor untuk berinvestasi.

Baca Juga: Menkominfo Dorong Kadin Ambil Peran, Ada Apa?

Hingga kini ada empat program prioritas yang telah dipersiapkan dari Bidang Ketenagakerjaan KADIN Indonesia, antara lain Rumah Ketenagakerjaan Nasional (RKN), Kadin Institute, KADIN TVET (Technical Vocational Education and Training), dan Koperasi Pekerja Buruh Indonesia (KOPBI). Keempat program ini merupakan program berkesinambungan dan untuk selanjutnya dilembagakan ke seluruh KADIN Provinsi di Indonesia.

Untuk mencapai tujuan program-program ketenagakerjaan tersebut, Ketum Arsjad turut pula meneken sembilan nota kesepahaman di hari yang sama. MoU tersebut ialah dengan Kemnaker RI, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani (KSPSI AGN), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Forum Rakernas ini juga diikuti perwakilan organisasi serikat buruh, mulai dari KSPSI Andi Gani Nuwawea, KSPSI Yorris Raweyai, KSPI Said Ikbal, KSBSI Elly Rosita Silaban, Saburmusi PBNU, dan KSPN. Organisasi serikat buruh ini akan melakukan kerja sama atau MoU dengan KADIN Indonesia dalam rangka menguatkan ekosistem ketenagakerjaan Indonesia yang produktif dan berkualitas.

254