Tokyo, Gatra.com - Gempa berkekuatan 7,4 M terjadi di persisir Prefektur Fukushima, Rabu (16/03) pada pukul 23.36 waktu setempat dengan kedalaman sekitar 60 km. Gempa ini menyebabkan 2 orang tewas.
Gempa berkekuatan besar ini terjadi di daerah yang sama yang saat itu menyebabkan PLTN Fukushima mengalami kerusakan parah, 11 tahun lalu. Gempa juga menyebabkan pihak berwenang menerbitkan peringatan tsunami untuk daerah Fukushima dan Miyagi, sebelum kemudian dicabut pada pukul 5 pagi.
Menurut catatan KBRI Tokyo, gempa ini juga menyebabkan kereta Shnkansen keluar jalur diantara stasiun Fukushima dan Shiroishizao, namun seluruh 96 penumpang dinyatakan dalam kondisi baik dan tidak terdapat laporan luka.
Perusahaan pengelola PLTN Fukushima, TEPCO, telah menyatakan kondisi PLTN aman dan tidak terdapat perubahan tingkat radiasi.
Sejumlah wilayah mengalami mati listrik, kebocoran air dan penghentian sementara jalur kereta, namun tidak terdapat kerusakan bangunan yang parah. Sekitar 700 ribu rumah di Tokyo dan 156 ribu di daerah gempa mengalami mati listrik. Pemerintah setempat dilaporkan sudah mulai membenahi kerusakan dan sedikit demi sedikit, suplai listrik ke rumah-sudah sudah mau normal, demikian dilansir dari BBC.
KBRI Tokyo telah melakukan komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat di wilayah terdampak dan belum terdapat adanya WNI yang terluka atau terdampak gempa. Hanya beberapa yang terdampak pemadaman listrik.
Berdasarkan data KBRI Tokyo, total jumlah WNI di Jepang sekitar 67 ribu WNI. Sedangkan jumlah WNI yang tercatat bertempat tinggal di sekitar episentrum gempa (pantai Barat Jepang) adalah 984 WNI di Miyagi, dan 540 WNI di Fukushima.