Sleman, Gatra.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut ada syarat yang harus dipenuhi Indonesia jika ingin mentrasisi pandemi ke endemi. Kata kunci peralihan transisi ini adalah masyarakat memahami dampak dan akibat kesehatan pada dirinya.
Menkes menyampaikan hal ini usai berbicara dalam seminar public FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ‘Recover Together, Recov Stronger. G20 dan Agenda Strategis Indonesia’, Kamis (17/3).
“Jadi oleh Bapak Presiden kita diminta menyiapkan skenario menjadi endemi. Karena semua pandemi yang terjadi di dunia itu selalu menjadi endemi dan itu selalu membutuhkan persiapan,” jelasnya.
Dirinya juga sudah berbicara dengan banyak ahli epidemiologi dan sudah memberikan masukan akan berbagai hal pandemi menjadi endemik dengan banyak faktor pertimbangan.
Budi menyatakan kalau melihat sejarah dunia sebagai faktor, proses transisi pandemi ke endemi tidak hanya dipengaruhi aspek kesehatan saja. Tetapi aspek ekonomi, kesehatan, politik, budaya dan lain-lain menjadi pertimbangan bagi pemimpin dunia dalam menentukan kebijakan transisi.
“Kita sudah memberi masukkan dari sisi kesehatan. Ada beberapa faktor yang kita sampaikan sebagai dasar pengambil kebijakan ke Presiden,” ucap Menkes.
Hal pertama yang disampaikan, menurutnya kalau bisa Indonesia harus berada di level satu tingkat penularan antara tiga sampai enam bulan. Ini adalah level transmisi yang direkomendasikan World Health Organisation (WHO) dengan memperhatikan tingkat penyebaran dan jumlah yang dirawat di rumah sakit.
Pertimbangan yang kedua adalah tingkat penularan dibawah satu persen dari jumlah populasi dalam kurun waktu tiga sampai enam bulan. Kemudian 70 persen populasi sudah divaksin dosis kedua.
“Kalau dua hal itu terjadi dari sisi kesehatan sudah masuk dan relatif aman di declare sebagai endemik. Tetapi perlu diketahui, WHO sendiri belum men-decleare pandemi sebagai endemi. Jadi apa yang dilakukan negara-negara maju seperti Inggris atau Denmark dalam protokol kesehatan belum bisa dinyatakan endemi,” tegasnya.
“Kalau buat saya pribadi, sebagai menteri kesehatan baru. Pandemi itu sama dengan endemi. Hanya beda nama. Tetapi penyakit masih tetap ada, virusnya tetap ada, penularanya tetap terjadi. Cuma derajat berbeda," imbuhnya.
Menurut Menkes, hal terpenting jika endemi ingin segera dicapai adalah hadirnya masyarakat yang sudah memahami berbagai resiko penyakit di dalam tubuhnya dan melakukan protokol kesehatan secara sadar tanpa dipaksa pemerintah.
“Kondisi masyarakat itu mampu menjadikan konsep program kesehatan menjadi gerakan kesehatan. Kalau program milik kita, kalau gerakan miliknya di masyarakat. Itu menurut saya adalah hal yang penting untuk kondisi endemi,” tutupnya.