Rembang, Gatra.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror mengajak puluhan eks Napi Teroris (Napiter) ngaji bareng Kyai Haji Ahmad Baharuddin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha. Kegiatan digelar di Ponpes Alquran milik Gus Baha di Desa Narukan Kecamatan Kraggan Kabupaten Rembang Jawa tengah, Rabu (16/3).
Kepala Densus 88 Anti teror, Irjen Pol Marthinus Hukom mengatakan kegiatan Ngaji bersama dengan tema Hijrah Untuk Negeri ini merupakan upaya pendekatan komprehensif bagi para napiter yang berhasil ditangkap.
"Sebagai Kadensus 88 yang mengemban fungsi penanganan napi teroris di indonesia, kami melakukan pendekatan-pendekatan yang komprehensif yang lebih lembut terhadap saudara-saudara kita yang kami tangkap," jelas Marthinus saat konference pers.
Marthinus memaparkan dalam penanganan napiter ini, Densus 88 lebih mengedepankan pendekatan yang lunak yang berorientasi kedepan.
"Kenapa kita melakukan pendekatan lunak, karena kita bicara tentang pelanggaran hukum, kita melakukan pendekatan yang tidak melihat ke belakang. Jadi penegakan hukum itu harus berorientasi kedepan. Dimaksud untuk memperbaiki orang yang kita tangkap, lalu untuk kepentingan lingkungannya, kepentingan orang lain dan untuk menciptakan keteraturan," terangnya.
Diharapkan melalui ngaji bersama para kyai yang memiliki pandangan luas, para napiter ini bisa mendapatkan tausyiah dan kembali ke jalan yang benar.
"Kegiatan di sini yang mana kami membawa sekitar 90 orang eks napi terorisme adalah upaya kita mengembalikan mereka ke masyarakat, salah satunya dengan membawa mereka ke sini bersilaturahmi dengan para kiai yang mempunyai pandangan yang sangat luas sekali. Kita kenal seorang Gus Baha yang punya ilmu yang sangat luar biasa, beliau sangat lembut, saya berharap saudara-saudara yang saya bawa ke sini akan mendapatkan suatu tausyiah, pelajaran moral yang bisa meredakan, sehingga mereka akan lebih lembut," harapnya.
Salah satu eks napi teroris, yang juga koordinator lapangan (Korlap) Persatuan Alumni Napiter NKRI Seluruh Indonesia (PANNSI) Sofwan Tsauri mengaku, sangat kagum dengan ceramah yang disampaikan oleh Gus Baha..
"Gus Baha sosok yang tawadhu, punya frame punya pemikiran yang berbeda dari kebanyakan para da'i, dia melihat sisi-sisi yang lain dan ini yang dibutuhkan oleh para mantan-mantan teroris orang-orang ekstrem," ucapnya.
Eks teroris tersebut juga mengakui dengan hadirnya Gus Baha, banyak membuka cakrawala mereka dalam memahami keislaman, sehingga mempunyai pemahaman yang seimbang, pemahaman yang moderat.
"Sehingga mudah-mudahan kita taubat nasional dengan tema hijrah untuk negeri, maksudnya kita pindah dari pemahaman-pemahaman esktrem, intoleran radikal, lalu menuju pemahaman yang adil dan bersama-sama membangun bangsa," pungkasnya.