Batanghari, Gatra.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini kali kedua mendatangi pemukiman Suku Anak Dalam (SAD) kelompok Temenggung Ngelembo, Sungai Terap, Desa Jelutih, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Kehadiran mantan Walikota Surabaya dua periode beserta rombongan guna meresmikan Community Center. Ia tak asing lagi dengan lingkungan disana. Maklum saja, tahun lalu Risma pernah menginjakkan kakinya bersama Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief.
Sekelompok anak-anak terlihat gembira menyambut kehadiran Risma, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani, Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Bupati Fadhil Arief dan Kapolres AKBP M Hasan. Ia langsung menyapa dan menghampiri anak-anak belajar membaca dan berhitung di rumah panggung.
"Halo apa kabar, sedang belajar apa ini," kata Risma menyapa ramah, Rabu (16/3).
Setelah berbincang sejenak, dia memeriksa fasilitas di rumah panggung yang merupakan community center tersebut. Tak mau melewatkan kesempatan, Risma kembali berinteraksi dengan anak-anak sembari menawarkan diri menjadi pengajar.
"Ayo saya yang jadi guru ya. Kita belajar berhitung," katanya berdiri di depan kelas dan mulai pengenalan satuan puluhan ratusan dan ribuan.
Risma dalam sambutannya menyatakan, pembangunan community center dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kualitas sumber daya manusia SAD. Dengan fasilitas yang disediakan ini, diharapkan akses mereka terhadap kebutuhan dasar akan semakin luas dan bisa mengejar ketertinggalan.
"Di sini disiapkan ruang belajar, buku-buku, perlengkapan belajar, internet, televisi dan sebagainya. Anak-anak SAD bisa bertambah wawasan dan pengetahuannya. Mereka memiliki kesempatan sama untuk berkembang seperti anak-anak lainnya," ucapnya.
Risma yang turut didampingi Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto masuk pemukiman SAD memastikan akan melanjutkan dan meningkatkan dukungan terhadap SAD. Salah satunya adalah penguatan layanan kesehatan.
"Saya mendapat laporan tenaga kesehatan datang dua minggu sekali. Saya bantu dengan kendaraan supaya seminggu sekali bisa kemari," katanya.
Ia juga tak lupa menyinggung perempuan SAD yang karena alasan adat tidak dihadirkan pada acara seremonial. "Kenapa ngga hadir? Ngga boleh ya. Nanti saya akan ajari ibu-ibu menenun dan menjahit," katanya.
Pembangunan community center dilakukan dengan bersinergi bersama dunia usaha yakni dengan SKK Migas-PetroChina Internasional Jabung melalui program CSR dengan nilai Rp199,3 juta.
Dengan dukungan APBN, pembangunan fasilitas air bersih dan MCK komunal di dua titik dengan nilai Rp 199 juta. Kemudian dibangun pula sarana pendukung seperti solar cell, sound sistem, perpustakaan dan sebagainya dengan nilai Rp 77.894.641.
Kemensos RI juga menyalurkan bantuan melalui dana hibah dalam negeri untuk 132 KK berupa paket tambahan nutrisi anak, sembako keluarga, perlengkapan keluarga, bibit tanaman, TV 40 inch dengan nilai Rp 99,962 juta. Selain itu, dari Gramedia juga menyerahkan bantuan berupa buku edukatif sebanyak 200 eks.
Sebelumnya, selama pandemi, telah diberikan Bantuan Sosial Tunai (BST) sebesar 300 ribu perbulan. Saat ini, bantuan sudah beralih ke program bansos regular berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).