Karanganyar, Gatra.com - Di tengah sulitnya mendapatkan minyak goreng murah, Pemkab Karanganyar, Jawa Tengah justru membagikan cuma-cuma dua liter jenis sembako itu ke warga. Sasarannya pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Di paket bantuan berisi pula vitamin, biskuit, beras dan kebutuhan pangan lainnya senilai Rp300 ribu.
“Isinya lebih banyak dibanding paket sama tahun lalu. Ini sesuai saran dari Dinas Kesehatan. Ada vitamin C, abon, biskuit dan juga minyak goreng dua liter. Rekanan pengadaan yang sanggup menyuplai migor,” kata Kabid Pemberdayaan dan Pembinaan Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, Gunarto kepada wartawan di Karanganyar, Rabu (16/3).
Nilai bantuan sembako ini meningkat Rp100.000 dibanding tahun lalu Rp200.000 per paket. Gunarto mengatakan paket bantuan sembako bagi warga isoman sudah disalurkan sejak Selasa (14/3). Paket bantuan tersebut berisi lima kilogram beras, dua liter minyak goreng, mie instan, susu bubuk, kecap, teh, sarden, abon, biskuit dan vitamin C.
Tiap warga isoman hanya menerimanya sekali saja. Diharapkan dengan tambahan gizi di paket bantuan bisa mempercepat kesembuhan pasien.
Saat ini paket bantuan sembako telah disalurkan kepada 100-an warga yang menjalani isoman pada bulan Maret 2022. Sedangkan isoman pada bulan sebelumnya dianggap sudah sembuh sehingga tidak memerlukan sembako pemerintah. Mereka tersebar di Kecamatan Tasikmadu dan Karanganyar kota. Syaratnya berstatus ekonomi lemah dan dibuktikan hasil swab PCR reaktif Covid-19. Usulan bantuan disampaikan warga isoman melalui pemerintah desa/kelurahan.
"Kalau memang jumlahnya banyak, akan kita distribusikan sendiri. Tapi kalau sedikit akan diambil pihak kecamatan atau desa sendiri ke Dinsos," katanya.
Adapun sumber pengadaan paket bantuan sembako isoman dari biaya tak terduga (BTT) APBD tahun 2022 senilai Rp1,5 miliar.
"Tidak semua isoman mendapatkan bantuan. Tapi mereka yang masuk kriteria dan verifikasi layak menerima. Seperti Tentara, Polisi dan ASN tidak masuk klasifikasi," tuturnya.
Hingga Selasa (15/3) tercatat 743 kasus aktif. Sebanyak 570 diantaranya isolasi mandiri. Jumlah ini menurun drastis dari bulan lalu yang mencapai 1.700-an kasus aktif.