Purworejo, Gatra.com - Banjir yang melanda Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah terjadi di 6 kecamatan yaitu, Butuh, Grabag, Bagelen, Ngombol, Purwodadi dan Bayan. Hari kedua banjir, empat kecamatan sudah surut tinggal Kecamatan Butuh dan Grabag yang masih tinggi ekskalasi airnya.
Hal itu dijelaskan oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian saat memantau banjir yang masih menggenang di jalan nasional Desa Klepu, Kecamatan Butuh, Rabu siang (16/3). Air menggenang cukup tinggi membuat beberapa pengendara mobil yang menuju arah Kebumen memilih putar arah mencari jalan lain.
"Saat ini air memang masih menutup jalan nasional yang menghubungkan Kebumen-Purworejo, tapi tidak seperti tahun lalu. Kalau tahun lalu banjur benar-benar memutus jalan Purworejo-Kebumen dan Purworejo-Jogja," kata Bastian.
Warga terdampak banjir di Desa Klepu dan wilayah lain juga sudah dievakuasi.
"Kami terus memantau ketersediaan losgistik bagi para pengungsi dan warga terdampak banjir yang masih stay di rumahnya. Obat-obatan juga sudah kami salurkan melalui posko-posko dan Puskesmas di wilayah masing-masing," jelasnya.
Ia berharap agar warga selalu waspada dan siap dengan bencana seperti ini.
"Jika.mengalami kesulitan atau membutuhkan bantuan, segera hubungi posko, Puskesmas, bantuan akan segera diberikan," tambah Bastian.
Berdasarkan data yang diperoleh, banjir terjadi 32 desa pada 6 kecamatan. Akibatnya, 6.085 warga harus pengungsi sedangkan ribuan lainnya memilih bertahan di rumahnya masing-masing.
Kabupaten Purworejo memang termasuk rawan bencana, banjir menjadi bencana tahunan yang sudah sering terjadi. Kerugian riil akibat bencana ini belum terdata seluruhnya.
"Kerugian masih dalam perhitungan, belum menyimpulkan secara riil termasuk ada padi yang belum sempat dipanen," jelas Bastian.
Padi siap panen yang diterjang banjir ada di Desa Wingko, Sumbersari, Kedung Mulyo, Kedung Agung,Wironatan dan Desa Klepu. Belum diperoleh data pasti berapa hektar tanaman padi terdampak banjir.