Banyumas, Gatra.com - Dapur umum yang melayani pengungsi dan ribuan warga terdampak banjir di tujuh desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah masih beroperasi meski banjir sudah mulai surut, Rabu (16/3/2022).
Koordinator Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Provinsi Jawa Tengah, Heriana Adi Chandra mengatakan, dapur masih beroperasional karena warga masih belum bisa memasak. Selain itu, warga juga masih ada yang mengungsi. Salah satunya di Pandak, Kecamatan Sumpiuh.
“Dapur umum masih, di Pandak, maupun di dekat Pasar Tambak. Ini malah rencananya, kalau di sini sudah kondusif, direncanakan kita akan geser ke Plangkapan. Untuk membackup Plangkapan dan Nusadadi,” katanya.
Menurut Heriana, banjir juga masih menggenang di tujuh desa dua kecamatan, yakni Kecamatan Sumpiuh dan Tambak. Tiap desa terdapat setidaknya satu dapur umum untuk melayani pengungsi dan warga terdampak. Hari ini warga mulai membersihkan rumah, namun aktivitas warga belum normal.
“Masih dioperasionalkan, mengingat masyarakat masih belum memiliki kapasitas untuk memasak sendiri,” ucap dia.
Heriana menjelaskan, sebelum dapur umum ditutup, pemerintah akan membagikan natura (bahan makanan mentah) yang bisa dimasak oleh masyarakat.
“Dan ini masih persiapan untuk natura. Jadi ketika dapur umum mau diselesaikan kan harus ada natura yang bisa dimasak oleh masyarakat,” jelasnya.
Seperti diketahui, banjir melanda 11 desa di Kabupaten Banyumas, sejak Selasa (15/3/2022). BPBD Banyumas menyatakan 7.500 orang terdampak dan sekitar 1.500 orang mengungsi. Selain merendam perumahan, banjir juga merendam areal pertanian sehingga petani terancam gagal panen.