Banyumas, Gatra.com – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meninjau langsung abrasi tebing sungai Sogra, Desa Karangduren, Banyumas. Abrasi telah terjadi lima tahun dan butuh perhatian khusus lantaran mengancam kawasan sekitarnya.
Wagub langsung mendatangi lokasi abrasi sungai usai mendapat laporan dari pengasuh Pondok Pesantren Al Jauhariyah, Abdul Rozak, saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Ponpes tersebut. Dia juga meminta agar penanganan bisa dipercepat.
Wagub mengatakan Pemprov Jateng, Pemkab Banyumas, dan aparat desa, sepakat membangun bronjong pondasi sekitar 100 meter. Dengan bronjongisasi tersebut diharapkan menyelamatkan lahan milik warga sekitar.
“Pemprov Jateng, Kabupaten Banyumas, dam desa sudah sepakat bareng-bareng pembangunan pembronjongan pondasi, sekitar 100 meter. (Harapannya) Bisa menyelamatkan lahan milik warga. Sehingga manfaat untuk masyarakat banyak,” kata Wagub, Selasa malam, (25/3).
Gus Yasin mengapresiasi seluruh jajaran yang terlibat dalam pembangunan bronjong bibir sungai tersebut. Dia menilai upaya bersama ini merupakan wujud gotong royong yang baik antarjajaran.
Dia ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sukarela mewakafkan lahan milik mereka untuk dibangun masjid dan ponpes. Diharapkan, wakaf tersebut menjadi manfaat untuk masyarakat banyak.
“(Ini) menunjukkan kita tidak bisa apa-apa kalau tidak gotong royong. Kegiatan ini sifatnya mendadak, sehingga perlu kita pikirkan bersama. Yang wakaf, tadi ada ibu Sukarti. Beliau ternyata baru beli lahannya ini, langsung diwakafkan, saya ucapkan terima kasih kepada beliau,” tegasnya.
Sementara, pengasuh Ponpes Al Jauhariyah, Abdul Rozak mengatakan, abrasi sungai di wilayah itu sudah menggerus lahan warga selama bertahun-tahun. Kurang lebih gerusan tanah sudah mencapai 15 meter dan terus bertambah.
Dikatakan, warga mengharapkan pemerintah melakukan pemasangan bronjong di bibir sungai. Pasalnya, selain abrasi, warga juga dikhawatirkan banjir. Dia sangat berharap kondisi tersebut dapat ditangani.
“Abrasi ini sudah menggerus lahan warga hampir sekitar 15 meter persegi. Kami bersama pemerintah hari ini ada berita acara untuk bronjongisasi. Nanti kalau sudah, pembangunan masjid sampai sekolahan akan aman. Ke depannya semoga meminimalisir air masuk ke lokasi pendidikan,” ucapnya.