Jakarta, Gatra.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa stimulus Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP), berhasil meningkatkan produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih tahun 2021 sebesar 66,8% dari tahun sebelumnya.
"Hasil capaian program insentif PPnBM DTP terbukti mampu menopang pertumbuhan dan peningkatan produksi kendaraan hingga hampir mendekati pencapaian produksi sebelum terjadinya Covid-19," katanya pada pembukaan Jakarta Auto Week (JAW) 2022 di Jakarta, Selasa (15/3).
Menurutnya, kebijakan ini juga mampu menghindarkan terjadinya PHK pada sektor industri otomotif. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan stimulus PPnBM DTP tahun 2022 untuk dua segmen mobil baru.
Segmen pertama, Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH). Segmen kedua yakni mobil dengan kapasitas isi silinder kurang dari 1.500 cc.
"Tujuannya, selain untuk menjaga momentum pemulihan sektor otomotif, juga mengurangi efek market shock akibat perubahan skema tarif PPnBM sesuai amanat PP 73/2019 Jo 74/2021," jelasnya.
Agus menambahkan, industri otomotif adalah kontributor utama terhadap PDB industri alat angkutan. Saat ini, terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan nilai investasi mencapai Rp139,37 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun. Investasi ini juga menyerap tenaga kerja langsung sebesar 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri itu.
Di samping itu, pangsa pasar ekspor produk otomotif untuk KBM 4 atau lebih termasuk komponen telah mencapai lebih dari 80 negara dengan kinerja pada periode tahun 2021 tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp52,90 triliun, 91 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp1,31 triliun, dan 85 juta pieces komponen dengan nilai sebesar Rp29,13 triliun.