Kiev, Gatra.com - Alexey Arestovich, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa Moskow dan Kiev dapat menandatangani kesepakatan damai dalam beberapa minggu mendatang.
“Saya percaya, kemungkinan besar, kita akan mencapai kesepakatan damai pada Mei, awal Mei, atau bahkan mungkin lebih awal. Kami akan melihat bagaimana kelanjutannya, ” kata Arestovich sebagaimana dilansir Russian Today, Selasa (15/3).
Arestovich menambahkan bahwa dalam skenario kasus terbaik, kesepakatan tentang penarikan pasukan Rusia bisa terlaksana dalam satu atau dua pekan mendatang.
Penasihat Presiden Ukraina itu mengatakan putaran keempat perundingan dengan Rusia yang dilakukan pada hari Senin (14/2) kemarin tampak lebih konstruktif.
Mykhailo Podolyak, penasihat presiden Ukraina lainnya, mengatakan para perunding telah mengambil jeda hingga Selasa ini. Perundingan antara kedua negara pun terus dilanjutkan.
Para perunding sebelumnya menyetujui rute evakuasi sipil dari kota-kota yang diperangi seperti Mariupol, sebuah pelabuhan di pantai Laut Azov yang sepenuhnya dikepung oleh pasukan Rusia dan pasukan Republik Rakyat Donetsk (DPR). Republik tersebut, bersama dengan Republik Rakyat Lugansk (LPR) menjadi wilayah pergerakan separatis sejak 2014 silam.
Sementara itu, dalam pidato video harian pada hari Selasa, Presiden Zelensky mengklaim bahwa selama 19 hari perang, Rusia telah kehilangan 80 pesawat tempur, serta ratusan tank dan ribuan unit peralatan lainnya.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia, melaporkan pada Senin malam bahwa mereka telah menghancurkan hampir 1.300 tank Ukraina dan kendaraan lapis baja lainnya, hampir 600 artileri dan 145 pesawat nirawak.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya terus menghancurkan stasiun radar dan depot senjata pada hari Senin. Staf Umum Ukraina melaporkan pada Selasa pagi bahwa serangan darat Rusia tidak sepenuhnya berhasil dilancarkan.
Kedua belah pihak masih tampak tidak benar-benar terbuka tentang jumlah korban. Zelensky mengakui pada Sabtu (12/3) bahwa sekitar 1.300 tentara Ukraina telah tewas. Adapun Kremlin merilis pembaruan korban terakhir pada 2 Maret, mengatakan bahwa 498 tentaranya tewas dan hampir 1600 lain mengalami luka-luka.