Yahukimo, Gatra.com- Kelompok yang menyebut dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka mengecam tindakan tegas kepolisian yang menembak mati perusuh usai demo tolak pemekaran di Yahukimo, Papua, 15/03. "Manajemen Markas pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah terima laporan dari Yahukimo bahwa Polri tembak mati seorang Korlap Aksi Demo Tolak DOB (Daerah Otonomi Baru) Papua di Yahukimo," kata juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
"Pimpinan TPNPB mengecam keras tindakan yang telah dilakukan Polri. TPNPB keluarkan peringatan keras (strong warning) kepada TNI dan Polri untuk hentikan tindakan terhadap orang asli Papua yang melakukan demo damai. Rakyat punya hak untuk sampaikan aspirasi dalam bentuk apa saja, termasuk demo damai," katanya.
"Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB kembali memberikan peringatan keras kepada semua Bupati yang urus pemekaran di seluruh Tanah Papua, termasuk Bupati Kabupaten Yahukimo yaitu Didimus Yahuli. Ingat, bahwa jika Papua merdeka, akan kami tangkap oknum-oknum Bupati yang urus pemekaran (DOB) dan kami juga percaya bahwa Tuhan dan Roh Leluhur kami akan mengambil nyawa anda sebelum anda Tua, jikalau anda tidak mengindahkan pernyataan TPNPB," katanya.
Sementara itu pihak kepolisian mengatakan bahwa aksi demonstrasi damai ribuan massa yang menolak pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, semula berakhir damai. Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menjelaskan, massa yang membubarkan diri tiba-tiba melakukan aksi perusakan dan pembakaran rumah toko (ruko).
Selain itu massa pun menyerang personel kepolisian yang berada di sekitar lokasi kejadian. Sebenarnya pelaksanaan orasi berjalan lancar, namun saat selesai melaksanakan orasi terjadi gesekan di masyarakat sendiri dan ditambah ada yang provokasi. "Sehingga masyarakat lain melakukan aksi-aksi terhadap bangunan ruko yang ada di sekitar kantor Kominfo," kata Mathius D Fakhiri di Jayapura.
Polisi menindak tegas para perusuh, akibatnya dua tewas. Polisi terpaksa melepaskan tembakan karena menjadi sasaran amuk massa. Lima orang jadi korban dan salah satunya adalah anggota polisi.