Banyumas, Gatra.com - Hujan intensitas tinggi sejak Senin malam hingga Selasa pagi (15/3) memicu banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sedikitnya 11 desa di dua kecamatan terendam banjir.
Ketua Pembina Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi), Eddy Wahono mengatakan 11 desa tersebut, yakni Desa Pandak, Kuntili, Kemiri, Karanggedang, Selandaka, Nusadadi, dan Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh.
Sementara empat desa lainnya, yakni Kemulyan, Purwodadi, Pesantren dan Prembun, berada di Kecamatan Tambak. Banjir dipicu jebolnya tanggul Sungai Kalireja dan luapan Sungai Kaliwantean.
“Itu data sementara ya. Karena ada kemungkinan bertambah juga tapi belum dilaporkan,” kata Eddy, Selasa (15/3).
Menurut Eddy, akibat banjir ini, puluhan orang mengungsi, terutama di Kadungdadap, Kecamatan Sumpiuh. Pasalnya, air menggenang cukup tinggi dan membahayakan jiwa sehingga warga harus dievakuasi.
Hingga Selasa siang, terdapat 52 orang yang mengungsi ke balai desa setempat. Sementara, puluhan lainnya mengungsi ke tempat saudara atau tetangga yang tak terdampak banjir. Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan masih melakukan pendataan.
“Ada, mengungsi itu di Grumbul Nusadadap, Desa Pandak 52 orang. Di tempat lain tidak ada, hanya pindah ke tempat saudara. Yang jelas, yang mengevakuasi diri itu di Nusadadap, Pandak,” jelas dia.
Eddy menambahkan, selain merendam permukiman dan lahan pertanian, banjir dilaporkan juga sempat menyebabkan lalu lintas terganggu. Salah satunya berdampak di Jalan Nasional Banyumas-Kebumen, di titik Tambak-Buntu akibat luapan Sungai Gatel.
Selain itu, banjir juga merendam jalan antara Buntu Banyumas menuju Kroya, Cilacap. Akibat genangan ini, lalu lintas sempat macet panjang karena kendaraan terjebak.