Karanganyar, Gatra.com - Kualitas gabah kering panen (GKP) hasil masa tanam I tahun 2022 di Kabupaten Karanganyar tergolong bagus.
Kasi Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Karanganyar Budi Sutrisno mengatakan harga jual gabah ke tengkulak berada di level aman. Artinya, tidak ditemukan harga jatuh seperti pada bulan sama di tahun lalu.
Untuk panen padi dengan alat threser dihargai Rp4.000-Rp4.200 perkilogram. Sedangkan jika menggunakan alat pemanen combine, perkilogram bisa lebih tinggi harganya, yakni Rp4.400-Rp4.600.
“Alhamdulilah sampai hari ini harga GKP lebih baik dibanding tahun lalu di bulan yang sama,” katanya kepada Gatra.com, Senin (14/3).
Pantauan harga gabah ke tempat penggilingan padi terus dilakukan. Dinas Pertanian menghitung luasan lahan sawah yang panen pada MT I di Februari berukuran 3.615 hektare, Maret 8.414 hektare dan April 5.032 hektare. Panen MT I tahun 2022 berpuncak di bulan Maret.
“Februari kemarin belum semua panen. Lalu, Maret sudah semua kecamatan panen. Sedangkan April habis. Sudah beralih ke musim tanam baru MT 2,” lanjutnya.
Dikatakan, harga penjualan pemerintah (HPP) untuk gabah Rp4.200 perkilogram. Harganya belum berubah sejak tahun lalu. Sejauh ini belum ada gejolak harga gabah yang jatuh.
“Sekarang ini curah hujan tidak setinggi tahun kemarin. Yang menentukan kualitas gabah adalah kandungan air. Tahun lalu banyak hamparan yang roboh sehingga kadar air di gabah sangat tinggi dan kualitas menurun. Saat itu harganya jatuh sekitar Rp3.000 perkilo. Sehingga kami langsung ke lapangan untuk mengantisipasi terjadi hal serupa,” katanya.
Diberitakan, hasil panen padi MT 1 tahun 2022 diandalkan menyuplai kebutuhan pangan hingga usai lebaran nanti. Kepala Dispertan PP Siti Maesyaroch menjamin stoknya cukup.
“Panennya mencukupi bahkan surplus sampai akhir lebaran nanti. Ini saja sudah beberapa mulai musim tanam baru,” katanya.