Lumajang, Gatra.com- Sudah 3 bulan berlalu pasca bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dampak bencana itu telah memakan banyak korban jiwa, merusak pemukiman warga, lahan pertanian, serta kerusakan berbagai sarana prasarana infrastruktur.
Kini, pemerintah tengah melakukan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca erupsi Gunung Semeru. Ragam upaya dilakukan untuk memulihkan kondisi kehidupan warga di kaki Gunung Semeru. Salah satunya adalah dengan membangun hunian tetap (huntap) untuk warga terdampak.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengecek pembangunan hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru, di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (12/3).
Menko PMK mengapresiasi pembangunan huntap yang pesat. Diketahui, pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan pembangunan huntap sebanyak 1.951 unit untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru, di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Dari target itu, saat ini sudah mencapai lebih dari 1.200 unit lebih huntap yang sudah terbangun. "Alhamdulillah ini berjalan sangat cepat. Karena dari 1951 hunian tetap sekarang yang sudah proses siap jadi 1200 lebih," ujar Muhadjir.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan, pihaknya berupaya untuk membantu percepatan pembangunan huntap untuk warga Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Dia menargetkan sebelum Hari Raya Idul Fitri seluruh warga yang mengungsi dapat dipindahkan ke huntap.
Menyambung Wabup Indah, Menko PMK berharap target pembangunan huntap selesai sebelum Hari Lebaran dapat tercapai. Menurut dia, apabila target itu berhasil dicapai, warga akan merasa sangat gembira karena bisa tinggal di huniannya sendiri.
"Karena tergetnya Bu Wabup sebelum lebaran nanti semua sudah bertempat di tempat ini Sehingga tidak lagi di tempat pengungsian. Sehingga Insya Allah nanti lebarannya betul-betul gembira," ujarnya.
Menko PMK menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat seperti Kementerian PUPR, Pemkab Lumajang, jajaran OPD, TNI-POLRI yang telah berupaya keras dalam proses rehabilitasi dan rekonstruki pasca bencana erupsi Gunung Semeru. "Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama sebelum lebaran tempat ini sudah bisa ditempati," ungkapnya.
Dalam kesempatan peninjauannya itu, Menko PMK turut didampingi Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati, Kapolres Lumajang, Dandim Lumajang, serta jajaran pejabat Eselon I dari Kementerian PUPR, Kemensos, BNPB, Kemendikbudristek.
Selain mengecek pembangunan hunian tetap, Menko PMK juga berkunjung ke Posko Pengungsian Lapangan Desa Penanggal, Sekolah Darurat Desa Sumber Mujur, dan Lokasi Hunian Tetap (Huntap) Desa Sumber Mujur.
Di Posko Pengungsian Lapangan Desa Penanggal, Muhadjir mengunjungi dan berinteraksi dengan para pengungsi. Diketahui, di posko pengungsi tersebut dihuni oleh sebanyak 313 jiwa atau 100 KK. Pengungsi di posko tersebut juga membuat kreasi kerajinan tangan seperti keset lantai, dan kerajinan rotan. Hasil kreasinya kemudian akan dipasarkan sebagai cinderamata di tempat wisata.
Kemudian, di lokasi sekolah darurat Desa Sumber Mujur, Menko PMK berkunjung memberikan dukungan moral kepada para murid TK dan murid SD yang tengah belajar. Tak lupa dia memberikan bingkisan kepada anak-anak untuk menghibur mereka.
Dalam kunjungannya itu, Menko PMK juga menyerahkan bantuan secara simbolis dari Kemenko PMK berupa 100 paket hygene kit, 16 paket children kit, 100 goodie bag, 200 paket sembako dari Lazismu; dari BNPB berupa penyerahan dana DSP 500 juta untuk land clearing; dari Kemendikbudristek berupa alas untuk tenda kelas darurat senilai Rp. 6.000.000, 475 buah bantuan Thermogun, 6.600 Masker, 60 APD; dari Kemensos 100 paket sembako.