Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia, Hendricus Andy Simarmata, memandang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebaiknya tidak mengusung proyeksi sebagai superhub ekonomi nasional.
Menurut Hendricus, akan lebih baik jika IKN Nusantara nantinya bisa menjadi kota yang bisa melengkapi Jakarta. Ia mengibaratkan, IKN Nusantara dan Jakarta bisa berperan layaknya hubungan Bapak dan Ibu.
"Harusnya gunakan konsep hubungan bapak-ibu saja. Jakarta sebagai Bapak, Nusantara ibunya. Saling komplimentari satu sama lain," kata Hendricus dalam diskusi ILUNI UI secara daring, Sabtu (12/3).
Dengan konsep seperti itu, maka artinya fokus pertumbuhan ekonomi Jakarta tetap tak berubah. Sedangkan IKN Nusantara bisa dibangun dengan paradigma pertumbuhan yang bisa berfokus pada pusat pemerintahan dengan turunan ekonomi.
Hal ini juga untuk mencegah pendekatan IKN Nusantara nantinya yang bisa saja memunculkan 'Jakarta Baru' di wilayah sekitarnya, seperti di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Justru Penajam Paser Utara harus bisa menjadi bagian dari penghubung antara Balikpapan, Makassar, Bitung, Batulicin, dan Tarakan," paparnya.
Hendrikus pun berharap IKN Nusantara bisa menjadi inspirasi growth diamond Kalimantan. Hal ini dicapai dengan adanya sinergi IKN Nusantara dengan kota-kota di sepanjang alur laut kepulauan Indonesia (Alki) II, guna mewujudkan cita-cita bangsa menjadi poros maritim dunia.
"Kota Nusantara punya peluang menjadi active player pada Alki II. Harusnya narasi-narasi poros maritim dunia yang memang menjadi visi kita jangan dihilangkan dalam narasi pembangunan kota Nusantara,” tandasnya.