Kupang, Gatra.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat memimpin upacara adat penyatuan tanah dan air secara adat di depan Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT.
Penyatuan tanah dan air yang dibawah dari pulau-pulau di NTT, Flores, Sumba, Timor dan Alor (Flobamorata) itu selanjutnya dibawa ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
Gubernur Laiskodat mengatakan Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh gubernur untuk membawa tanah dan air dari seluruh wilayah di NKRI untuk disatukan nanti dalam acara para tanggal 14 Maret 2022 di Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
“Hari ini kita melakukan prosesi secara adat dan telah menciptakan sejarah baru dengan menyatukan tanah dan air dari rahim Flobamorata ini untuk seterusnya disatukan dengan tanah dan air dari seluruh pelosok nusantara untuk menjadikan pembangunan IKN di Kalimantan Timur,” kata Laiskodat dalam sambutannya.
Lebih lanjut Laiskodat memberikan apresiasi dan terimakasih kepada tujuh Bupati dan para tokoh adat yang terlibat membawa air dan tanah dari wilayahnya masing-masing.
“Tanggal 13 Maret nanti saya akan bawa tanah dan air ini ke Kalimantan Timur dan bersama-sama dengan Bapak Presiden dan seluruh Gubernur untuk pembangunan di IKN. Kita doakan agar semuanya berjalan lancar dan kita akan memiliki sebuah ibu kota negara yang baru. Proses pemindahan ini sudah direncanakan jauh sebelumnya yaitu saat Presiden pertama Ir. Soekarno namun baru di masa Presiden Joko Widodo ini baru bisa terlaksana dengan baik,” jelas Laiskodat.
Untuk itu Laiskodat mengajak seluruh warga NTT untuk berdoa agar tanah dan air yang dibawah dari rahim Flobamorata ini memberikan sumbangsih energi, semangat dan dorongan untuk membangun IKN yang makin cepat dan berhasil.
“Kita akan berbangga karena punya ibu kota negara yang baru yang membawa keadilan sosial untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kedepan, kita tidak ke Jakarta lagi tetapi ke Kalimantan Timur dan itu sebuah keputusan menurut saya secara politik sangat luar biasa dan kita merupakan pelaku sejarah yang hadir hari ini,” sebut Laiskodat.
Ada tujuh Bupati di Provinsi NTT yang dipercayakan membawa tanah dan air dari wilayahnya masing-masing. Diantaranya Bupati Belu, Agus Taolin, Bupati Sumba Tengah Paul Limu dan Bupati Flores Timur Anton Hadjon membawa tanah.
Sedangkan Bupati yang membawa air adalah Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, Bupati Alor Amon Djobo, Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bulu dan Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke.
Parade penyatuan tanah dan air dari rahim Flobamora untuk Ibu Kota Nusantara itu didahului dengan sapaan adat Natoni.
Sapaan adat itu untuk menyambut tujuh Bupati yang didampingi para tokoh adat dari Kabupaten masing-masing yang membawa air dan tanah dalam kemasan wadah tradisional seperti bambu dan tempayan yang dibalut kain tenun khas dari daerah masing-masing.